Sunday, November 25, 2018

Inilah Nasib Keluarga Kita di Akhirat



Tiga pertanyaan di alam kubur:

1. Man rabbuka? Siapa Tuhanmu?
2. Ma dinuka? Apa agamamu?
3. Man nabiyyuka? Siapa Nabimu?

Monday, November 5, 2018

Cara Memandang Nasib

CARA MEMANDANG NASIB

Pelajaran Tauhid  yg Sangat Bernilai.

Dahulu Kala, ada Seorang Petani Miskin memiliki Seekor Kuda Putih yg Sangat Cantik dan Gagah..

Suatu hari, Seorang Saudagar Kaya ingin membeli Kuda itu & Menawarnya dg Harga yg sangat tinggi....!!
Tapi Sayang Si Petani Miskin itu Tidak mau Menjualnya..!!

Lalu Teman-temannya Menyayangkan dan mengejek karena dia tidak menjual Kudanya..

Keesokan Harinya, Kuda itu Hilang dari Kandangnya..

Maka Teman-temannya Berkata :

"Sungguh Jelek Nasibmu, Padahal Kalau Kemarin Kamu Jual, Kamu Pasti Kaya, Sekarang Kudamu Sudah Hilang.."_

Tapi Si Petani Miskin hanya Diam saja Tanpa Komentar...

Namun Beberapa Hari Kemudian, Kuda si petani kembali , bersama 5 Ekor Kuda liar lainnya..

Lalu Teman-temannya Berkata :
"Wah..! Beruntung Sekali Nasibmu, Ternyata Perginya Kudamu Membawa keberuntungan.."_

Si Petani Tetap Hanya diam saja..

Beberapa hari kemudian, Anak si Petani yg Sedang Melatih Kuda-kuda Baru mereka Terjatuh dan Kakinya Patah..

Lalu Teman-temannya berkata :
"Rupanya Kuda-kuda itu Membawa Sial, lihat sekarang Anakmu Kakinya Patah.."

Si Petani itu tetap Diam tanpa komentar..

Seminggu Kemudian terjadi peperangan di wilayah itu, semua Anak Muda di desa dipaksa untuk Berperang, Kecuali Si Anak Petani itu karena tidak Bisa Berjalan..!!

Teman-temannya Mendatangi Si Petani sambil Menangis :
"Beruntung Sekali Nasibmu Karena anakmu tidak ikut Berperang, Kami harus Kehilangan Anak-anak kami.."

Barulah Si Petani Kemudian Berkomentar :

"Janganlah Terlalu Cepat membuat Kesimpulan dg Mengatakan Nasib Baik atau Jeleknya..!!
Semuanya ini adalah Suatu Rangkaian Proses yg Belum Selesai...Syukuri & Terima Keadaan yg Terjadi Saat ini..!!

•Apa yg Kelihatan Baik Hari ini belum Tentu baik Untuk Hari Esok..??
•Apa yg Buruk Hari ini Belum Tentu buruk untuk hari Esok.??

Tetapi yg Pasti, ALLAH Paling Tahu yg terbaik Buat Kita..!!
Bagian kita Adalah, Mengucapkan syukur dalam segala hal, sebab itulah yg dikehendaki ALLAH di dalam hidup kita ini..

Jalan  yg dibentangkan ALLAH belum tentu yg tercepat, bukan pula yg termudah.. tapi Sudah pasti yang Terbaik..."

Semoga Bermanfaat

Saturday, August 11, 2018

Momen Kehidupan

RENUNGAN :

Banyak momen indah dalam kehidupan kita yang seharusnya bisa kita nikmati tp menjadi gagal hanya karena ketidak mampuan kita mengontrol diri.

Tanpa kesadaran penuh bahwa setiap momen begitu berharga & tidak akan dapat terulang, kita malah merusaknya hanya karena hal sepele...

Berapa sering kita bersikap demikian ?

Sukacita kita "tukar" dengan Kemarahan krn ucapan seseorang yang mestinya jangan dihiraukan.

Bertahun-tahun "Persahabatan" terhapus hanya oleh 10 menit PerSelisihan.

Bertahun "Kerjasama" yang baik hancur oleh masalah uang yg "cuman" sekian juta.

Bahkan seringkali Hubungan "Persaudaraan" hilang hanya karena hal sepele.

Banyak hal besar dan penting tanpa sadar kita tukar begitu saja dengan hal² yang nilainya sebenarnya sama sekali tak sebanding. Akhirnya sering kita hanya bisa menyesal setelahnya.

Berapa banyak konflik pertengkaran yg seharusnya dapat dihindari? kalau kita mau bersabar sedikit dan mau mengalah.
Berapa banyak kemarahan yg tidak seharusnya kita umbar begitu saja?

Berapa banyak ucapan dan tindakan kita yg akan menyakitkan bagi orang lain dan malah akhirnya menyakitkan kita sendiri, mendatangkan penyesalan dan kesedihan dalam hati sendiri?
Mari belajar mengendalikan diri kita, belajar sabar, mengalah, memahami, memaklumi dan memaafkan.

Jangan tukar hidupmu yg berlimpah "Berkah" dgn "Duka" yg kita ciptakan sendiri.

Jangan tukar "SukaCita" dan kebahagiaan hidup dgn "Kesedihan" tak bernilai.

Tukarlah dgn yg lebih bernilai, yaitu ke-Damaian dan ke-Harmonisan hidup.

Selamat petang semua

Saturday, July 14, 2018

Pesona Tauhid

Pesona Tauhid

Oleh : M.Mush'ab

Tujuan diciptakannya manusia di dunia ini salah satunya adalah supaya dia menghambakan(ubudiyyah) dirinya kepada Sang Khaliq, akan tetapi tidak semua bisa menjalankan amanah tersebut karena memang di dunia ini Allah memberikan ujian bagi para hambaNya untuk menseleksi mereka siapakah yang berhak mendapatkan gelar ahsanu amalan(yang paling bagus amal ibadahnya), dan untuk mencapai pada tingkatan ubudiyah tersebut manusia terlebih dahulu harus melewati tingkatan ma'rifat(mengenal) siapa yang hendak disembah olehnya atau biasa disebut ma'rifatullah(mengenal Allah), karena bagaimana seseorang bisa menghambakan diri pada sesuatu tanpa mengenal sesuatu tersebut.

Dalam tingkatan ma'rifatullah ini ada kewajiban pertama yang harus dilakukan sebagai seorang hamba, yaitu adalah annadzor(memikirkan siapa penciptanya), kenapa dia harus memikirkan siapa penciptanya karena banyak didunia ini yang tidak percaya bahwa dia ada yang menciptakan, maka wajib bagi seorang hamba untuk memikirkan itu, disamping juga manusia dilebihkan oleh Allah SWT dari makhluq yang lainnya dengan akalnya, dan sudah banyak bukti di muka bumi ini yang menyatakan bahwa sang pencipta itu ada, dan bukti-bukti tersebut bisa dengan mudahnya bisa digapai oleh semua manusia kecuali mereka-mereka yang tidak mau berfikir dan yang mempunyai kekurangan dalam akalnya.

Di dalam hukum akal yang disepakati semua manusia ada yang disebut wajib akal, apa itu wajib akal? Wajib akal adalah akal tidak bisa menolak keberadaan sesuatu tersebut dan sesuatu itu harus dan pasti bisa digambarkan oleh akal, sebagai contoh : sesuatu yang bervolume pasti mempunyai ruang, akal kita tidak bisa membayangkan sesuatu yang bervolume tapi tidak mempunyai ruang, maka ini disebut wajib akal, maka kalau kita lihat alam semesta ini dengan segala keindahan yang ada maka akal wajib mengatakan bahwa alam ini pasti ada yang mencipta, karena akal menolak jika ada sesuatu benda yang bagus tanpa ada yang membuatnya, dan ini menjadi bukti juga bahwa yang menciptakan alam semesta ini hanyalah satu(wahdaniyah) karena dengan segala keindahan dan teraturnya alam semesta ini tidak mungkin diciptakan lebih dari satu pencipta, inilah yang Allah SWT firmankan di dalam Alquran :

(لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا ۚ فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ)
[Surat Al-Anbiya' 22]

"Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Mahasuci Allah yang memiliki ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan."

Peroses berfikir seperti inilah yang menjadikan nabi ibrahim AS berhasil menemukan siapakah pencipta dia, setelah beliau memikirkan apakah matahari dan bulan sebagai penciptanya yang berhak disembah? Ternyata setelah pencarian panjang barulah beliau menemukan jawabannya bahwa yang berhak disembah adalah dia Yang Maha Esa.

Yang kedua ketika manusia sudah mengetahui bahwa dia ada yang menciptakan maka disini akal manusia juga harus berfikir apa tujuan diciptakannya dia di muka bumi ini, tapi bagaimana cara menghubungkan komunikasi antara sang pecipta dengan hamba, maka disini diperlukan perantara komunikasi tersebut yaitu adalah Rasulullah (utusan Allah SWT)dan diharuskan utusan Allah itu dari yang sejenisnya yaitu harus manusia juga karena kalau bukan dari yang sejenisnya sulit untuk diimani dan dipercayai, seperti yang difirmankan oleh Allah di dalam Alquran :

(يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ)
[Surat Al-An'am 130]

"Wahai golongan jin dan manusia! Bukankah sudah datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, mereka menyampaikan ayat-ayat-Ku kepadamu dan memperingatkanmu tentang pertemuan pada hari ini?"

Dan juga utusan Allah tersebut tidak akan diimani dan dipercayai kecuali ada bukti yang kongkrit bahwa dia adalah utusan Allah, maka disini Allah memberikan bukti tersebut ketika sang Rasul bertugas dalam berdakwah, bukti tersebut adalah mukjizat(sesuatu yang diluar kebiasaan), dengan adanya mukjizat ini maka objek dakwah akan percaya bahwa dia adalah utusan tuhan yang ditugaskan untuk menyampaikan risalah tuhan, dan risalah tersebut adalah ubudiyyah lillah(penghambaan kepada Allah SWT) sebagaimana yang disebutkan di dalam Alquran :

(وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ)
[Surat Adz-Dzariyat 56]

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."

Ketika keyakinan ini sudah tertancapkan di dalam hati maka diharuskan bagi seorang hamba untuk mengungkapkan keyakinannya itu dengan kesaksian dengan lisannya, maka wajib baginya mengucapkan Asyhadu alla ilaaha illa Allah, wa asyhadu anna muhammad rasulullah(saya bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan saya bersaksi bahwa muhammad adalah utusan Allah), setelah memberikan kesaksian tersebut maka wajib bagi dia untuk melaksanakan segala perintah yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya, maka untuk terealisasinya tauhid yang sempurna dibutuhkan 3 aspek :
1. Mempercayai dengan hati(tashdiq bil qolbi)
2. Bersaksi dengan lisan(alqoulu bilisan)
3. Mengamalkan dengan anggota tubuh(alamlu bilarkan).

Ketika 3 aspek ini sudah tertancap didalam jiwa maka ketauhidan itu susah untuk dicabut kembali, banyak contoh yang bisa kita ambil ibrah, diantaranya adalah bilal bin rabah r.a seorang budak sahaya ketika di masa awal islam yang diuji ketika awal dia masuk islam dengan berbagai macam cobaan salah satunya adalah mantan majikannya yaitu umayyah tidak menghendaki budaknya tersebut masuk islam, maka beliau menyiksa budaknya tersebut dengan berbagai macam siksaan salah satunya adalah dengan ditindihkan batu besar yang panas di atas dadanya dan dijemur di padang pasir yang panas, akan tetapi dengan ketauhidan yang menancap didalam hati bilal beliau terus bersabar seraya berkata 'ahadun ahad'(Yang Maha Esa), begitu juga dengan sahabat yang lain yaitu khabab ibnul irt yang disiksa sampai hendak digantung oleh kuffar quraisy, lalu beliau ditawarkan apakah mau muhammad saw menggantikak posisi beliau(disiksa), beliau menjawab dengan keimanan yang membara di dalam hatinya "tidak" bahkan dia tidak rela nabi muhammad saw tersakiti walaupun hanya dengan sebuah duri, begitu juga dengan ashhabul ukhdud, mereka rela menceburkan diri mereka kedalam bara api yang sangat panas untuk mempertahankan keimanan mereka, inilah yang disebut halawatul iman(manisnya keimanan)  sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits :

لا يَجِدُ أحَدٌ حَلاوةَ الإيمانِ حتَّى يُحِبَّ المرءَ لا يحبُّهُ إلَّا للَّهِ ، وحتَّى أن يُقذَفَ في النَّارِ أحبُّ إليهِ مِن أن يَرجعَ إلى الكفرِ بعدَ إذ أنقذَه اللَّهُ ، وحتَّى يَكونَ اللَّهُ ورسولُهُ أحبَّ إليهِ مِمَّا سواهُما

"Seseorang tidak akan menemukan manisnya iman sampai dia  mecintai seseorang tidak mencintainya kecuali hanya karena Allah swt, dan sampai dia lebih cintai jika dia diceburkan ke dalam api daripada dia kembali kedalam kekafiran setelah Allah selamatkan dia, dan sampai Allah dan RasulNya lebih dia cintai daripada yang lainnya"(HR Bukhari)

Wallahu a'lam

Monday, May 28, 2018

Sekilas Mengenal Perbedaan 4 Mahzab: Syafi’i, Hambali, Maliki dan Hanafi

Tak Cukup Mujahid

TAK CUKUP JADI MUJAHID UNTUK BELA ISLAM

Saya Muslim sejak dalam kandungan…ya iyalah Ibu dan Ayah saya muslim. Tanpa berdebat keduanya sepakat bahwa bayi yang lahir yaitu saya, otomatis muslim. Seandainya orang tua saya non muslim maka sejak bayi, saya disebut ka……takanlah begitu. Jadi, agama saya adalah warisan yang saya syukuri karena kehidupan baik-baik saja, dan Islam tetap menjadi keyakinan saya hingga kini dan seterusnya.

Saya belajar Islam seadanya, jadi ilmu tentang agama mungkin hanya se’uprit’ atau cetek banget lah. Udah gitu saya bukan Habib, jelas ayah saya orang Garut dan ibu asli Cianjur tapi saya yakin kalau dirunut panca kakinya bisa jadi saya keturunan Nabi Adam AS. Belum pernah saya coba buktikan sih, yakin aja. Jadi kalau teman-teman hanya akan percaya bila kata-kata itu keluar dari seorang Habib maka stop bacanya sampai sini saja, ga usah dilanjutin karena ga akan percaya, ya kan…..eits salaman dulu…..daaah…

Nah, mereka sudah pergi kita lanjutin ya…

Akhir-akhir ini saya sering mendengar kata Mujahid diucapkan. Kata Mujahid ditujukan bagi mereka yang berjihad, berjuang ‘membela’ Islam. Mujahid adalah mereka yang mengorbankan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk berjuang membela agama, *bahkan pengorbanannya sampai merelakan kehilangan nyawa* . Siapa yang bisa menyalahkan keyakinan ini ? tidak ada ! karena menjadi Mujahid diperintahkan dalam  Al Quran. Bila Al Quran tidak cukup menjelaskan maka sunah Rasul menjadi pegangan. Dicontohkan oleh Rasul Muhammad SAW dan para sahabatnya bagaimana beliau-beliau berkorban jiwa raga membela Islam. Mujahid menjadi karakter mentalitas umat yang tangguh, pantang menyerah, berani dan penuh totalitas. Itulah Mujahid, PEJUANG !

Nah, namun…..selain menjadi Mujahid, Rasulullah SAW juga memiliki dua karakter lainnya. *Yaitu Muwahid dan Mujaddid..* (karena ilmu agama saya cetek tadi, ya baru dua ini tambahannya). *Muwahid adalah PEMERSATU*. Orang yang memiliki kemampuan mempersatukan. Mau bukti ? kejadian pertama, mungkin masih pada inget, kalau lupa wajar karena kejadiannya lebih dari 1400 tahun yang lalu, wajar kita berbeda pendapat tentang suatu kebenaran ribuan tahun yang lampau. Kejadian minggu lalu aja banyak yang lupa hehe.

OK ya, kejadian pertama saat Muhammad belum menjadi nabi ada keributan antar kepala suku Quraisy yang mau memasang batu Hajar Aswad pada dinding Ka’bah, semua merasa paling berhak…lalu siapa yang benar ? tak ada solusi sampai Muhammad muncul dan memberi ide supaya masing-masing suku yang bertikai memegang keempat ujung kain dan bersama-sama meletakkan batu Hajar Aswad tersebut. Alhamdulillah perdamaian terjaga. Ok kan beliau ? cerdas sekali.

Kejadian kedua, setelah Muhammad menjadi Nabi. Ketika datang ke kota Yastrib yang kemudian, namanya berubah menjadi Madinah. Apa yang beliau lakukan ? Mengumpulkan para kepala suku yang ada dikota itu, *baik kaum Nasrani, kaum Yahudi, kaum Tsamud, dll* yang mana mereka seringkali bertikai lalu kemudian dibuat sebuah perjanjian yang kemudian dikenal sebagai *Piagam Madinah* yang pada intinya mereka mau bersama-sama, bersatu, membangun Madinah. Betul begitu bukan ? Alhamdulillah…keren sekali ini !

Cukup dua kejadian itu saja, karena itu kejadian besar dan fenomenal yang meyakinkan saya bahwa karakter Muwahid ini penting, sudah dicontohkan tapi kita abaikan…di Madinah, *bersatu tak hanya sesama Muslim lho dan Non Muslim tidak dipaksa menjadi Muslim. Bersatu itu karena beda-beda, kalau sama itu namanya SERAGAM*

Karakter yang ketiga adalah Mujaddid yang bermakna PEMBAHARU. Ya Muhammad SAW adalah seorang pembaharu. Seorang yang selalu membuat hal-hal baru untuk memajukan Islam. Buktinya apa?…ini dia, Muhammad SAW pernah membuat perjanjian Hudaibiyah saat perang melawan pasukan Abu Jahal. Inti perjanjian itu semacam gencatan senjata dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi kedua belah pihak. Bayangkan ! tidak pernah ada kisah peperangan sebelum Muhammad yang melakukan itu.

Satu lagi, tahukah kamu *bahwa Piagam Madinah* diakui sebagai satu bentuk tatanan pemerintahan baru yang didasari atas kesepakatan tertulis dengan kata lain dianggap yang pertama kali membuat Sistem pemerintahan Modern. Belum pernah ada yang seperti itu sebelumnya di dunia. Saat itu seluruh kekuasaan berbentuk kerajaan atau kabilah yang dikepalai seorang kepala suku dan kepemimpinan diwariskan turun temurun. *Piagam Madinah itu inovasi ! Muhammad seorang innovator* (bahasa lain dari Mujaddid).

Inovasi juga dilakukan para sahabat Nabi di masa kepemimpinannya, yang terbesar adalah inovasi yang dilakukan Khalifah Usman yang membukukan Al Quran sehingga kita bisa melihat wujudnya hingga sekarang. Tuh kan, harus berterimakasih kita semua karena punya kitab Al Quran yang bisa dipegang dan dibaca, padahal sebelumnya berserakan berupa hapalan yang lalu dikumpulkan, disusun, ditulis, dicetak, dan diperbanyak. Mau menyangkal itu sebuah inovasi ?

Jadi, ketiga karakter itu Mujahid-Muwahid-Mujaddid mestinya menjadi satu paket utuh yang wajib kita miliki bila tujuan akhirnya adalah mewujudkan *Islam yang Rahmatan Lil Alamin*. Karena kalau hanya membahas kata Mujahid saja kita hanya berdebat tentang cara, tapi kalau melaksanakan ketiganya maka pilihan cara berjuang bisa sangat berbeda.

Umat Islam yang berpikir untuk ‘mempersatukan’ tidak mungkin melakukan jihad dengan *membuat bom 💣*, ya mana bisa bersatu bila kamu menyakiti.

Umat Islam yang  berhasil ‘mempersatukan’-lah yang sangat mungkin melakukan pembaharuan. Kita ga mungkin berinovasi kalau setiap saat energi kita hanya untuk berdebat kebenaran. *Inovasi itu butuh energi positif, butuh kreatif, butuh suasana yang harmonis*. Umat Islam harus melakukan inovasi untuk memperbaiki kehidupan dunia ini, bukan cuma memberi stempel pada produk hasil inovasi. Perlu dibuat Majelis Urusan Inovasi !

Saya malah memperkirakan, bahwa Mujahid-Muwahid-Mujaddid itu adalah tahapan yang harus dilalui bila ingin sampai pada *Rahmatan Lil Alamin* Sudah sampai tahap mana hari ini kita ?..........dan untuk melewatinya Tuhan memberi *tantangan keragaman yang luar biasa di negeri ini*. Mungkin Tuhan menganggap Umat Islam Indonesia ini cerdas dan akan mengerti maksud dan tujuanNya.

Iya ga sih ? iya in aja ya…kasian saya nulisnya sambil puasa.

Wassalam.

Akhlak kulkarimah

Pengertian akhlakul karimah

Akhlakul karimah atau Akhlak mulia /terpuji yaitu suatu sikap yang baik sesuai ajaran agama islam . Seseorang yang memiliki akhlakul karimah maka akan disenangi oleh sesama manusia , bahkan tidak hanya itu jika seesorang berperilaku sesuai ajaran agama islam maka sudah pasti baik dimata ALLOH dan kelak nanti akan masuk dalam surga bersama Nabi Muhammad saw, seperti yang terkandung dalam Hadist Nabi Muhammad :

Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan orang yang paling dekat tempatnya dariku pada hari kiamat adalah orang yang paling baik budi pekertinya.

Contoh akhlakul karimah:

1. Zuhud

Zuhud menurut bahasa memiliki arti meninggalkan keduniaan. Sedangkan secara istilah , Zuhud yaitu meninggalkan sesuatu yang disayangi atau di sukai yang bersifat material atau keduniaan yang mewah dengan mengharap dan menginginkan sesuatu yang lebihbaik yang bersifat kebahagiaan akhirat.Seseorang yang memiliki harta yang melimpah hendaknya digunakan sebagai alat untuk mencari kebahagiaan yang hakiki yaitu kebahagiaan di akhirat . seperti yang terkandung dalam Dalil Naqli tentang zuhud dalam QS. AN- Nisa ayat 77   yang artinya :

“………..Katakanlah kesenangan didunia ini hanya sebentar (sedikit ) dan akhirat itu lebih baik bagi orang – orang yang bertaqwa .” Zuhud bukan berarti melarang manusia untuk memiliki harta dan tidak memiliki kesenangan dunia , akan tetapi harta dan dunia tidak menghalangi untuk menunaikan tugas manusia yaitu untuk beribadah kepada Alloh swt.

Ciri – ciri orang zuhud , yaitu

a. Selalu merasa cukup atas harta yang dimiliki.

b. Senantiasa bersyukur atas nikmat yang Alloh berikan walaupun sedikit.

c. Hidup sederhana.

d. Lebih mengutamakan cintanya kepada ALLOH dibanding cinta kepada dunia.

2. Tawakal

Pengertian tawakal secara bahasa yaitu menyerahkan suatu urusan kepada pihak lain. Sedangkan secara Istilah yaitu menyerahkan sepenuh nya segala perkara setelah berusaha (ikhtiar ) kepada ALLOH swt. Sikap bertawakal menjadikan seesorang menjadi tidak putus asa jika sesuatu yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan , dan tidak akan sombong jika suatu yang diusahakan berhasil . Dalil yang menjelaskan tentang tawakal yaitu QS. Al- maidah ayat 11 :

Lafadz ( Ya ayyuhalladziina amanudzkuru ni’matallohi ‘alaikum idz hamma kauman an yabsutuu ilaikumaidiyahum fakaffa andiyahum ‘ankum wattaqullaha wa’alallahi falyatawakkalil mu minuna )

Artinya : ” Hai orang – orang yang beriman , ingatlah kamu akan nikmat Alloh ( yang diberikn Nya ) kepadamu , di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu ( untuk berbuat jahat ) maka Alloh menahan tangan mereka dari kamu . Dan bertawakalah kepada ALLOH , dan hanya kepada ALLOH saja orang – orang mukmin itu harus bertawakal .”

Ciri – ciri orang yang hidupnya tawakal :

a. Tidak pernah berkeluh kesah .

b. Ridha terhadap diri dan keadaannya.

c. Selalu merasakan ketenangan.

3. Ikhlas

Ikhlas yaitu mengerjakan  sesuatu pekerjaan  semata – mata mengharap ridho ALLOH swt.

Dalil Naqli tentang ikhlas yaitu terkandung dalam QS.AZ-ZUMAR Ayat 11 ;
Lafadz ( qul innii umirtu ana’budullaha mukhlison lahudina ).

Katanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan agar supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama".

Ciri – ciri yang dimiliki orang yang iklas :

a. Tidak kecewa saat amal perbuatannya diremehkan oleh orang lain.

b. Tidak merasa bangga , ketika perilakunya dipuji.

c. Tidak memuji dengan apa yang dikerjakan .

==========

Tuesday, February 27, 2018

Membangun Istana di Surga

*🕋MEMBANGUN ISTANA DI SURGA🕋*
(Kutipan Khotbah Jum'at ustdz. H. Rahman Husein- 23 Februari 2018 di Masjid Assalaam Mandar Bintaro Jaya Sektor 3A)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ
*Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari* ,

بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ
*maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga* .

أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ
*empat raka’at sebelum  zhuhur* ,
وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا
*dua raka’at sesudah zhuhur* ,
وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ
*dua raka’at sesudah maghrib* ,
وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ
*dua raka’at sesudah ‘Isya* ,
وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ
dan *dua raka’at sebelum shubuh* .” *(HR. Tirmidz no. 414, SHAHIH)*

😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊

Hikmah Dibalik Ujian Hidup

*🌺 HIKMAH DIBALIK*
   *UJIAN KEHIDUPAN*

✍Hakikat hidup ini adalah cobaan dan ujian.
Allah ciptakan hidup dan mati untuk menguji manusia siapa yang paling baik amalnya dan merupakan suatu keharusan bahwa seorang mukmin akan diuji berkaitan dengan hartanya, dirinya, anak-anak serta keluarganya dan dia akan diuji sesuai kadar agamanya. Jika ia kuat dalam agamanya, maka ia akan diberikan ujian yang berat pula.

✔Allah berfirman :

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ * وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan :
'Kami telah beriman’,
sedang mereka tidak diuji lagi. Dan sesunggunya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”.
(Al–Ankabut: 2-3)

Setiap mukmin pasti akan mendapat ujian dari Allah sebatas tingkatan keimanannya. Tidak lebih dari itu.
Sebagaimana janji Alloh,

لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya". 
(Al-Baqoroh : 286)

🍂Mush'ab bin Sa'ad dari ayahnya berkata:

قلت يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً قَالَ الْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ

"Aku berkata: Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat ujiannya?
Beliau menjawab:
"Para nabi, kemudian yang sepertinya, kemudian yang sepertinya, sungguh seseorang itu diuji berdasarkan agamanya, bila agamanya kuat, ujiannya pun berat, sebaliknya bila agamanya lemah, ia diuji berdasarkan agamanya, ujian tidak akan berhenti menimpa seorang hamba hingga ia berjalan dimuka bumi dengan tidak mempunyai kesalahan". 
(HR. Tirmidzi: 2322 dihasankan Al-Albany)

Allah akan menguji setiap hamba-Nya dengan berbagai musibah, dengan berbagai hal yang tidak mereka sukai, juga Allah akan menguji mereka dengan musuh mereka dari orang-orang kafir dan orang-orang munafiq. Ini semua membutuhkan kesabaran, tidak putus asa dari rahmat Allah dan tetap konsisten dalam beragama. Hendaknya setiap orang tidak tergoyahkan dengan berbagai cobaan yang ada, tidak pasrah begitu saja terhadap cobaan tersebut, bahkan setiap hamba hendaklah tetap komitmen dalam agamanya. Hendaknya setiap hamba bersabar terhadap rasa capek yang mereka emban ketika berjalan dalam agama ini.

🌿Abdul Malik bin Abjar berkata :

مَا مِنَ النَّاسِ إِلا مُبْتَلًى بِعَافِيَةٍ لِيُنْظَرَ كَيْفَ شُكْرُهُ ، أَوْ مُبْتَلًى بِبَلِيَّةٍ لِيُنْظَرَ كَيْفَ صَبْرُهُ

"Tidaklah ada seorang manusiapun melainkan pasti dia akan diuji dengan kesehatan untuk membuktikan apakah ia bisa mensyukurinya. Atau diuji dengan musibah untuk membuktikan apakah dia akan bersabar dalam menghadapinya".
(Shifatush Shafwah, 3/123)

Wallohu waliyyut Taufiq

🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

     ✏📚✒...

•┈┈•••✦✿✦•••┈┈•

Sunday, February 25, 2018

Kekuatan Doa Orang Tua utk Anaknya

*🌋KEKUATAN DO'A ORANGTUA UNTUK ANAKNYA*🌋

_Syaikh Fahad Al Kandari bercerita:_

_Dulu saat mengimami sebuah masjid di Kuwait, saya lupa sebuah ayat. Ternyata, ada seorang yang mengoreksi bacaan saya. Hanya seorang, yang ternyata ia adalah kakek tua._

_Saya tertarik untuk menemuinya._

Syaikh Fahad:
_*Kek, anda hafal Qur'an ya?*_

_*"Iya, benar".*_

_Syaikh Fahad:_
_*Masya Allah, tentu anda hafal sejak kecil kan?*_

_*Tidak Syaikh. Saya malah baru mulai menghafal sejak usia 60 tahun.*_

_Syaikh tertegun._

_Syaikh Fahad:_
_*Masya Allah, bagaimana mungkin? Bagaimana ceritanya? Bukannya itu sulit ?*_

_*Tidak juga. Mungkin salah satu penyebabnya, adalah ibuku.*_

_*Ada satu hal yg selalu ia lakukan, tak pernah ia tinggalkan hingga beliau meninggal.*_

_Apa itu?_

_*Ia tidak pernah berhenti mendoakan ku agar hafal Al-Qur'an...*_

---------

_Suatu ketika ada yang bertanya kepada seorang ibu yang berhasil membesarkan 9 anaknya, mendidik dan menjadikan mereka manusia berakhlak dan berguna bagi agama, negara, bangsa dan sesama._

_Apa rahasia di balik keberhasilannya ?._
_Jawabnya adalah:_
_*Do'a yang tak henti-henti dipanjatkan untuk anak-anaknya tersebut .*_

1. *_Allahummaj'al aulaadana kulluhum shaalihan wa thaa'atan_*
_Yaa Allah jadikanlah anak-anak hamba orang yang sholehah dan shaleh yang taat beribadah kepadaMu._

2. *_Wa ummuruhum thowiilan_*
_Panjangkanlah umurnya yang barakhah._

3. *_War zuqhum waasi'an_*
_Luaskan dan lapangkan rizkinya yang halal._

4. *_Wa 'uquuluhum zakiyyan_*
_Cerdaskan akalnya untuk kebaikan dunia dan akhirat._

5. *_Wa quluubuhum nuuran_*
^Terangilah kalbunya untuk urusan agamaMu._

6. *_Wa 'uluumuhum katsiiran naafi'an_*
_Karuniakan ia ilmu yang bermanfaat untuk urusan kebaikkan dunia dan akhirat._

7. *_Wa jasaaduhum shihhatan wa 'aafiyatan_*
_Sehatkanlah jasmani dan rohaninya yang dengan itu memberikan ketenangan dalam melaksanakan ibadah hanya kepada-Mu._

8. *_Birahmatika yaa arhamar raahimiin_*
_Dengan segala Rahmat-Mu Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang._

_*PENTING :*_
_*Panjatkanlah doa di atas itu sesering mungkin. Syukur jika dipanjatkan tiap habis shalat 5 waktu.*_

_*Karena doa orangtua termasuk doa yang terkabul, dan tidak memiliki penghalang menuju Allah*_

_Rasulullah SAW bersabda :_

_*ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ*_

_*“Ada tiga macam doa yang mustajab, dan tidak ada keraguan di dalamnya. Yaitu : doa orangtua, doa seorang musafir, dan doa orang yang terzalimi"*_
(HR. Al-Bukhari / Al-Adab, Al-Mufrad-32, Abu Dawud)

_Ayah, Ibu, jangan pernah engkau remehkan kekuatan doamu untuk anak-anakmu..._

_*Jikapun belum terkabul sekarang, mungkin kelak, ketika engkau telah tiada...*_

Lisanmu._

_Bagikan doa-doa ini dengan niat baik mudah-mudahan Allah mengangkat segala Cobaan dan Musibah Kita didunia dan di Akherat._

_*Mari amalkan dan bagikan karena engkau tidak tahu pahala mana yang akan memasukkanmu ke dalam Surga Allah..*_
Ααmïïπ ..​Ααmïïπ...
   Ƴαα..ŔÕϐϐAL Alaamiiπ
🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Jujurkah Cintamu

🌹 JUJURKAH CINTAMU...?



Benarkah engkau mencintai pasanganmu, anakmu, orang tuamu, keluargamu atau sahabatmu...?

✅ Kalau benar cintamu maka tentu engkau akan menjaga mereka dari penderitaan yang paling dahsyat, yaitu azab neraka yang sangat pedih,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” [At-Tahrim: 6]

✅ Kalau jujur cintamu maka tentu engkau ingin berkumpul kembali bersama mereka dalam kehidupan yang kekal abadi di negeri akhirat, di surga yang penuh kenikmatan,

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

“Orang-orang yang saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.” [Az-Zukhruf: 67]

إِلَّا الْمُتَّقِينَ يعني الموحِّدين

“Kecuali orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang mengamalkan tauhid.” [Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah, Zaadul Masir, 4/83]

✅ Maka tidak ada bukti cinta yang lebih hakiki di dunia ini selain menasihati dan mendidik orang-orang yang tercinta untuk melakukan amalan terbesar yang akan menjadi kunci surga dan menjauhi dosa terbesar yang akan mengekalkan pelakunya di neraka, yaitu mengamalkan tauhid dan menjauhi syirik.


🖋 Oleh : Al-Ustâdz Abu Abdillah, Sofyan Chalid bin Idham Ruray

💻 Sumber: https://www.facebook.com/taawundakwah/posts/1899133333652802:0


══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam ⤵

📮 Join Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲 Gabung Group WA: 08111377787
🌍 Fb: www.fb.com/taawundakwah
🌐 Web: www.taawundakwah.com
📱 Android: http://bit.ly/1FDlcQo
🎬 Youtube: Ta’awun Dakwah
📒 Hastag: #Dakwah_Tauhid
📗 Hastag: #Kajian_Sunnah



♻ Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
📂 Grup WA & TG : Dakwah Islam
🌐 TG Channel : @DakwahCinta

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan Allâh membalas anda dengan kebaikan karena telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Friday, February 16, 2018

Hidup

Kata orang bijak bahwa hidup itu sudah diprogram oleh Allah swt untk menyenangkan dan membahagiakan bagi setiap hamba-Nya.

Allah telah mempersiapkan dengan lengkap dan sempurna semua keperluan yang dibutuhkan manusia, baik perangkat keras maupun perangkat lunak serta cara mengoperasikannya,  agar hidup manusia itu mudah, murah, bahagia sejahtera.

Lalu nikmat Allah yang mana yang masih kita dusta kan? (Sehingga kita lebih suka berbuat keonaran, kemungkaran dan kerusakan).

Selamat siang saudara2ku. Salam sehat selalu...

Go to the best human being

ASSALAMU'ALAIKUM,
Selamat Jum'at enjang, semoga semua sehat dan bahagia.....

*SIAPA YANG ADA DI DEKATNYA ........NTUK BISA  NEmBUS BATAS*

Subhanallah ..... ....Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam, bersabda:

*Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian* (Shahih HR. Tirmidzi No.2378, HR. Abu Daud No.4833, HR.Akhmad 2344)

Robert Kiyosaki pun  mengatakan (,yang cukup dikenal didunia Marketing) menurut Pak Robert  bahwa: *Penghasilan seseorang ditentukan orang terdekatnya*

Apa yang disabdakan  Nabi dan apa yang disampaikan Robert Kiyosaki diatas , bisa dilustrasikan dengan gambaran sebagai berikut::

Beberapa waktu  yang lalu saya harus ke Malang untuk ngurus suatu masalah.

Berharap agar siang urusan selesai dan sore bisa kembali ke Surabaya dan kebetulan dapat pinjaman mobil, maka sehabis sholat subuh, mandi, sarapan sekitar jam 05.30 saya berangkat datri Surabaya ditemani Ayik sebagai Co Pilot menuju Malang.

Ketika mulai memasuki tol  Waru ke arah Malang  di belakang saya ada sebuah mobil *Camry 2.4 Hybrid berwarna hitam* yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Tetapi yang saya suka walaupun ia melaju dengan kecepatan tinggi, ia tidak memaksakan kehendak.
*Jika mobil di depannya yg jalan di jalur cepat tidak mau memberi jalan, maka ia yang mengalah dengan mengambil jalan ke kiri dahulu baru kemudian balik lagi ke jalur kanan.*

Supaya tidak ngantuk semaleman preparasi yang harus  dibawa ke Malang  dan ngechek i mobil pinjaman, dan  dan saya yakin mobil yang saya pinjam ke empat bannya menggunakan BS Potrenza dan sebelum berangkatpun  ban sudah  saya ukur posisinya di  32  pada keempat bannya, *sedang saya juga TERTARIK  dengan cara menyetir si Camry Hybrid  hitam tsb* iseng-iseng saya membuntuti  Camry tersebut dari belakang.
*Saya ikuti cara ia menyetir, termasuk kecepatannya.*

Karena masih pagi jalan tol masih sepi,  kecuali Camry Hybrid Hitam tadi dan mobil pinjaman yang sedang saya sopiri, si Camry hitam tersebut menambah kecepatannya. Karena sedang membututi, tanpa sadar saya ikut menambah kecepatan mobil saya yang saya  sopiri.

Ketika saya melihat speedometer, uiiih menunjukkan angka 145 km/jam.

Padahal selama ini, kecepatan tercepat yang pernah saya tempuh di tol maksimum paling  110 km/jam , inipun hanya pada saat mendahului mobil lain, saya agak takut melaju diatas itu.

Tapi dengan adanya Camry Hibrid Hitam yang saya ikuti, saya bisa tembus rekor kecepatan mobil saya. Sesuatu yang sulit saya lakukan jika tidak ada sparring partnernya (orang yang saya ikuti)

Karena saya harus isi Pertamak  di rest area, saya kehilangan Camry Hybrid  Hitam  tersebut.

Ketika saya mulai memacu kendaraan lagi, saya coba untuk berlari 145 km/jam lagi.  Looohhhh,  saya berhasil mencapai kecepatan tersebut tetapi tidak berani terlalu lama *karena belum terbiasa*

Ketika selepas pintu tol Sidoarjo menuju Porong,  ada S.500 Silver yang melaju dengan kecepatan tinggi dan saya buntuti,  ternyata saya bisa mencapai 150 km/jam dengan durasi yang cukup lama, sampai mendekati Porong, ....prestasi yang selama ini belum pernah saya capai.

*Sama seperti kehidupan ini,* seringkali kita merasa sudah maksimal melakukan sesuatu. Kita merasa tidak mungkin lagi melakukan sesuatu yang lebih baik lagi. Namun kalau kita mempunyai sparring partner/ orang didekat,  yang bisa ditiru ,  yang lebih baik dan lebih hebat dari kita, entah itu seorang atasan, senior kita,  orang yang kita guru kan, teman/sahabat kita yang telah mencapai derajad tinggi  atau apapun, maka *kita bisa terpacu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi*

*Jika orang-orang di dekat kita* *hanya orang2 jahil dan kurang baik* , maka sulit bagi kita untuk melakukan sesuatu yang lebih baik apalagi yang luar biasa.

Namun kalau kita termasuk orang  biasa saja..,., tetapi di sekeliling nya adalah  Ulama/ orang shaleh  atau orang2 luar biasa baiknya, *maka kita akan terpacu untuk juga menjadi lebih baik dan luar biasa*.

*Subhanallah,.....*

Kemapa Nabi Shalaallahu Alaihi Wassalam menyuruh kita untuk berteman/ bersahabat/ berdampingan dengan orang baik, ........... ternyata *Allah telah menciptakan didalam otak setiap orang* , sekumpulan sel syaraf yang disebut *Mirror Neuron,* yang bertugas meniru apa yang dilakukan oleh orang lain.

Giocorno Rizzolati dan Laila Craighero dari Univ. Ferrara, Italia tahun 2004 mempublikasikan hasil study mereka di Journal Neuroscience.
Mereka menyebutkan bahwa *kemampuan meniru (learn by imitation) adalah basis kebudayaan orang melalui mekanisme neurrofisiologi Mirror Neuro System (MNS)*

[Untuk paham lebih detail bab MNS  mungkin bisa meng guru pada Ms.dok Innu Wicaksono]

*Jika di kita sekelilingnya orang2 hebat dan baik* , maka Mirror Neuron System  kita akan meniru mereka sehingga menjadikan kita juga hebat dan menjadi oramg baik.

Begitu juga  sebaliknya, maka Mirror Neuron System-pun juga akan meniru yang sebaliknya.

*Apalagi Kalau ngumpul2* dengan orang2  jahil,sempit pikir,  pemuja/mengedepankan aqal semata.....,... Sedikit banyak kita ter-ikut juga cara pikir mereka..

*– Siapa CAMRY HIBRID HITAM DAN S.500 SILVER* yang akan kita  ikuti agar bisa menembus batas  kecepatan kita  selama ini ???

*– Siapa  ORANG HEBAT, ORANG BAIK* dan LUAR BIASA yang akan kita ikuti *agar bisa menembus batas yang selama ini membatasi hidup kita ???*

*TEMUKAN ORG TSB,* Ikuti dan Pelajari bagaimana ia memandang dirinya, bagaimana keyakinan dan nilai-nilai kehidupan yang ia pegang, bagaimana ia membangun kapabilitasnya, bagaimana tingkah lakunya, maka kita akan nmendobrak batas yang selama ini membatasi hidup kita !!! 

Cari komunitas yg bisa saling memberikan kontribusi dan memotivasi agar kita bisa selalu  *berbuat yang terbaik dan lebih baik dari sebelumnya*

Jangan lupa,  Karena mereka dalam komunitas tinggi,  Biasanya logika dan spiritual/ nilai nilai agama  akan bergandengan.

Pengalaman yg sangat bisa  di buktikan dan dilakukan oleh kita.

*Temukan teman/sahabat/guru  yang baik "diatas rata2"* dan teruslah maju.....

*Selalu berusaha menembus batas yang kita kuasai untuk menjadi LEBIH BAIK.....*

Semoga bermanfaat.
````
*_Mari siapkan kendaraan kita, ,_*

*Salam Go To The Best Human Being*

Wassalamu'alaikum wa rahmatullah...

Maaf agak panjang....

🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼

Wednesday, February 14, 2018

Syariat Allah Wajib dicintai

Diantara syariat diterimanya syahadat seseorang adalah dia siap menerima dan mencintai yang menjadi konsekuensi dari syahadat yang diikrarkan.

Oleh karena itu, seorang Mukmin wajib mencintai semua yang datang dari Allah dan Rasul-Nya.  Allah berfirman :

اِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذَا دُعُوْۤا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ لِيَحْكُمَ  بَيْنَهُمْ اَنْ يَّقُوْلُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا ۗ  وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

_"Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata, Kami mendengar, dan kami taat. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."_
(QS. An-Nur 24: Ayat 51)

Mereka tidak ada rasa berat hati dalam menerima hukum Allah dan hukum yang datang dari Rasulullah. Allah berfirman:

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُوْنَ  حَتّٰى يُحَكِّمُوْكَ فِيْمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوْا فِيْۤ اَنْفُسِهِمْ  حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

_"Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya."_
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 65)

Mereka tidak hanya patuh secara zhahir saja, akan tetapi juga tunduk patuh secara batin. Mereka mencintai hukum Allah dan hukum Rasul-Nya lahir ataupun batin.

Tuesday, February 13, 2018

Hikmah sakit

*Hikmah Sakit dan Penggugur Dosa*

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً

“Tidak ada satupun musibah (cobaan) yg menimpa seorang muslim berupa duri atau yg semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya.” [HR.Muslim]

 مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Monday, February 12, 2018

Doa utk Anak

*🌋KEKUATAN DO'A ORANGTUA UNTUK ANAKNYA*🌋

_Syaikh Fahad Al Kandari bercerita:_

_Dulu saat mengimami sebuah masjid di Kuwait, saya lupa sebuah ayat. Ternyata, ada seorang yang mengoreksi bacaan saya. Hanya seorang, yang ternyata ia adalah kakek tua._

_Saya tertarik untuk menemuinya._

Syaikh Fahad:
_*Kek, anda hafal Qur'an ya?*_

_*"Iya, benar".*_

_Syaikh Fahad:_
_*Masya Allah, tentu anda hafal sejak kecil kan?*_

_*Tidak Syaikh. Saya malah baru mulai menghafal sejak usia 60 tahun.*_

_Syaikh tertegun._

_Syaikh Fahad:_
_*Masya Allah, bagaimana mungkin? Bagaimana ceritanya? Bukannya itu sulit ?*_

_*Tidak juga. Mungkin salah satu penyebabnya, adalah ibuku.*_

_*Ada satu hal yg selalu ia lakukan, tak pernah ia tinggalkan hingga beliau meninggal.*_

_Apa itu?_

_*Ia tidak pernah berhenti mendoakan ku agar hafal Al-Qur'an...*_

---------

_Suatu ketika ada yang bertanya kepada seorang ibu yang berhasil membesarkan 9 anaknya, mendidik dan menjadikan mereka manusia berakhlak dan berguna bagi agama, negara, bangsa dan sesama._

_Apa rahasia di balik keberhasilannya ?._
_Jawabnya adalah:_
_*Do'a yang tak henti-henti dipanjatkan untuk anak-anaknya tersebut .*_

1. *_Allahummaj'al aulaadana kulluhum shaalihan wa thaa'atan_*
_Yaa Allah jadikanlah anak-anak hamba orang yang sholehah dan shaleh yang taat beribadah kepadaMu._

2. *_Wa ummuruhum thowiilan_*
_Panjangkanlah umurnya yang barakhah._

3. *_War zuqhum waasi'an_*
_Luaskan dan lapangkan rizkinya yang halal._

4. *_Wa 'uquuluhum zakiyyan_*
_Cerdaskan akalnya untuk kebaikan dunia dan akhirat._

5. *_Wa quluubuhum nuuran_*
^Terangilah kalbunya untuk urusan agamaMu._

6. *_Wa 'uluumuhum katsiiran naafi'an_*
_Karuniakan ia ilmu yang bermanfaat untuk urusan kebaikkan dunia dan akhirat._

7. *_Wa jasaaduhum shihhatan wa 'aafiyatan_*
_Sehatkanlah jasmani dan rohaninya yang dengan itu memberikan ketenangan dalam melaksanakan ibadah hanya kepada-Mu._

8. *_Birahmatika yaa arhamar raahimiin_*
_Dengan segala Rahmat-Mu Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang._

_*PENTING :*_
_*Panjatkanlah doa di atas itu sesering mungkin. Syukur jika dipanjatkan tiap habis shalat 5 waktu.*_

_*Karena doa orangtua termasuk doa yang terkabul, dan tidak memiliki penghalang menuju Allah*_

_Rasulullah SAW bersabda :_

_*ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ*_

_*“Ada tiga macam doa yang mustajab, dan tidak ada keraguan di dalamnya. Yaitu : doa orangtua, doa seorang musafir, dan doa orang yang terzalimi"*_
(HR. Al-Bukhari / Al-Adab, Al-Mufrad-32, Abu Dawud)

_Ayah, Ibu, jangan pernah engkau remehkan kekuatan doamu untuk anak-anakmu..._

_*Jikapun belum terkabul sekarang, mungkin kelak, ketika engkau telah tiada...*_

Lisanmu._

_Bagikan doa-doa ini dengan niat baik mudah-mudahan Allah mengangkat segala Cobaan dan Musibah Kita didunia dan di Akherat._

_*Mari amalkan dan bagikan karena engkau tidak tahu pahala mana yang akan memasukkanmu ke dalam Surga Allah..*_
Ααmïïπ ..​Ααmïïπ...
   Ƴαα..ŔÕϐϐAL Alaamiiπ
🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Sunday, February 11, 2018

Doa Iftitah

Doa Iftitah :

Allaahumma baa'id bainii wabaina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal-masyriqi wa maghrib.

Allaahumma naqinii min khataayaaya kamaa yunaqats tsaubul-abyadhu minad-danas.

Allaahumaghsilnii min khathaayaaya bil-maa'i wats-tsalji wal-barad.

Artinya:

Ya allah, jauhkanlah daripada kesalahan dan dosa sebagai mana engkau telah menjauhkan antara timur dan barat, Ya allah, bersihkanlah aku dari segala kesalahan dan dosa sebagai mana bersihnya kain putih dari kotoran, Ya allah, sucikanlah segala kesalahan ku dengan air, salju dan air embun sebersih - bersihnya.

Atahiyat awal dan akhir

Attahiyyat awal:

ATTAHIYATUL MUBARAKATUS-SALAWATUT-TAIYIBATU LILLAH.

ASSALAMU 'ALAIKA AIYUHAN NABIYU WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.
ASSALAMU 'ALAINA WA'ALA 'IBADILLAHIS-SALIHIN.

ASY-HADU ALLA ILAHA ILLALLAH.
WA ASY-HADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH.

ALLAHUMMA SALLI 'ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA 'ALA A-LI SAYYIDINA MUHAMMAD.

Attahiyyat akhir:

AT'TAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWAATUTH THOYYIBAATULILLAAH.

AS-SALAAMU'ALAIKA AYYUHANNABIYYU WA RAHMATULLAAHI WABARAKAATUH,
ASSALAAMU'ALAINA WA'ALAA IBAADILLAAHISHAALIHIIN.

ASYHADUALLAA ILAAHA ILLALLAAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.

ALLAAHUMMA SHALLI'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.
WA'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.

KAMAA SHALLAITA ALAA SAYYIDINA IBROOHIIM WA ALAA AALI SAYYIDINA IBROOHIIM.

WABAARIK'ALAA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA AALI SAYYIDINA MUHAMMAD.

KAMAA BAARAKTA ALAA SAYYIDINA IBROOHIIM WA ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM FIL'AALAMIINA INNAKA HAMIIDUM MAJIID.

Doa setelah Tahiyyattul Akhir:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri,

wa min ‘adzaabinnaari jahannama,

wa min fitnatil mahyaa wal mamaati,

wa min fitnatil masiihid dajjaal.

Doa setelah tahiyatul akhir

Doa setelah atahiyatull akhi

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.

Peristiwa di Alam Kubur

*PERISTIWA-PERISTIWA DI ALAM KUBUR*

Oleh
Ustadz Abu Isma’il Muslim Al-Atsari

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imrân/3:185]

Allâh Azza wa Jalla memberikan pemberitaan umum kepada seluruh makhluk, bahwa setiap jiwa akan merasakan kematian. Hanya Allâh Yang Maha Hidup, tidak akan mati. Adapun jin, manusia, malaikat, semua akan mati.

Kematian merupakan hakekat yang menakutkan. Dia akan mendatangi seluruh orang yang hidup dan tidak ada yang kuasa menolak maupun menahannya. Maut merupakan ketetapan Allâh Azza wa Jalla . Ini adalah hakekat yang sudah diketahui. Maka sepantasnya kita bersiap diri menghadapinya dengan iman sejati dan amal shalih yang murni.

Di dalam tulisan ini insya Allah akan kami sampaikan beberapa peristiwa yang terjadi di alam kubur sehingga menjadikan kita lebih waspada dalam menjalani kehidupan dunia ini agar selamat di alam kubur.

ALAM KUBUR MENAKUTKAN
Hani’ Radhiyallahu anhu , bekas budak Utsmân bin Affân Radhiyallahu anhu , berkata, “Kebiasaan Utsman Radhiyallahu anhu jika berhenti di sebuah kuburan, beliau menangis sampai membasahi janggutnya. Lalu beliau Radhiyallahu anhu ditanya, ‘Disebutkan tentang surga dan neraka tetapi engkau tidak menangis. Namun engkau menangis dengan sebab ini (melihat kubur), (Mengapa demikian?)’ Beliau, ‘Sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, (yang artinya) ‘Kubur adalah persinggahan pertama dari (persinggahan-persinggahan) akhirat. Bila seseorang selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih mudah darinya; bila seseorang tidak selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih berat darinya.’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, ‘Aku tidak melihat suatu pemandangan pun yang lebih menakutkan daripada kubur.’” [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Mâjah; dihasankan oleh syaikh al-Albâni]

Karena fase setelah kubur lebih mudah bagi yang selamat, maka ketika melihat surga yang disiapkan Allâh Azza wa Jalla dalam kuburnya, seorang Mukmin mengatakan, “Ya Rabb, segerakanlah kiamat agar aku kembali ke keluarga dan hartaku.” Sebaliknya, orang-orang kafir, ketika melihat adzab pedih yang disiapkan Allâh Azza wa Jalla baginya, ia berseru, “Ya Rabb, jangan kau datangkan kiamat.” Karena yang akan datang setelahnya lebih pedih siksanya dan lebih menakutkan.

GELAPNYA ALAM KUBUR
Hal iniditunjukkan oleh hadits shahih :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ تَقُمُّ الْمَسْجِدَ – أَوْ شَابًّا – فَفَقَدَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ عَنْهَا – أَوْ عَنْهُ – فَقَالُوا مَاتَ. قَالَ « أَفَلاَ كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِى ». قَالَ فَكَأَنَّهُمْ صَغَّرُوا أَمْرَهَا – أَوْ أَمْرَهُ – فَقَالَ « دُلُّونِى عَلَى قَبْرِهِ ». فَدَلُّوهُ فَصَلَّى عَلَيْهَا ثُمَّ قَالَ « إِنَّ هَذِهِ الْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌ ظُلْمَةً عَلَى أَهْلِهَا وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلاَتِى عَلَيْهِمْ ».

Dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa seorang wanita hitam -atau seorang pemuda- biasa menyapu masjid Nabawi pada masa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mendapatinya sehingga beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menanyakannya. Para sahabat menjawab, ‘Dia telah meninggal’. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku?’ Abu Hurairah berkata, ‘Seolah-olah mereka meremehkan urusannya’. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tunjukkan kuburnya kepadaku’. Lalu mereka menunjukkannya, beliau pun kemudian menyalati wanita itu, lalu bersabda, “Sesungguhnya kuburan-kuburan ini dipenuhi kegelapan bagi para penghuninya, dan sesungguhnya Allâh Subhanahu wa Ta’ala menyinarinya bagi mereka dengan shalatku terhadap mereka.” [HR. Bukhari, Muslim, dll]

HIMPITAN ALAM KUBUR
Setelah mayit diletakkan di dalam kubur, maka kubur akan menghimpit dan menjepit dirinya. Tidak seorang pun yang dapat selamat dari himpitannya. Beberapa hadits menerangkan bahwa kubur menghimpit Sa’ad bin Muadz Radhiyallahu anhu , padahal kematiannya membuat ‘arsy bergerak, pintu-pintu langit terbuka, serta malaikat sebanyak tujuh puluh ribu menyaksikannya. Dalam Sunan an-Nasâ’i diriwayatkan dari Ibn Umar Radhiyallahu anhuma bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

هَذَا الَّذِى تَحَرَّكَ لَهُ الْعَرْشُ وَفُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَشَهِدَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنَ الْمَلاَئِكَةِ لَقَدْ ضُمَّ ضَمَّةً ثُمَّ فُرِّجَ عَنْهُ

Inilah yang membuat ‘arsy bergerak, pintu-pintu langit dibuka, dan disaksikan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Sungguh ia dihimpit dan dijepit (oleh kubur), akan tetapi kemudian dibebaskan.” [Dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah ; Lihat Misykâtul Mashâbîh 1/49; Silsilah ash-Shahîhah, no. 1695]

Dalam Musnad Ahmad diriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِياً مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ

Sesungguhnya kubur memiliki himpitan yang bila seseorang selamat darinya, maka (tentu) Saad bin Muâdz telah selamat. [HR. Ahmad, no. 25015; 25400; Dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni di dalam Shahîhul Jâmi’ 2/236]

Himpitan kubur in akan menimpa semua orang, termasuk anak kecil. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَوْ أَفْلَتَ أَحَدٌ مِنْ ضَمَّةِ الْقَبْرِ لَنَجَا هَذَا الصَّبِيُّ

Seandainya ada seseorang selamat dari himpitan kubur, maka bocah ini pasti selamat [Mu’jam ath-Thabrani dari Abu Ayyub Radhiyallahu anhu dengan sanad shahih dan riwayat ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jâmi, 5/56]

FITNAH (UJIAN) KUBUR
Jika seorang hamba telah diletakkan di dalam kubur, dua malaikat akan mendatanginya dan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Inilah yang dimaksud dengan fitnah (ujian) kubur. Dalam hadits shahih riwayat Imam Ahmad rahimahullah dari sahabat al-Barro bin ‘Azib Radhiyallahu anhu , Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

فَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ:فَيَقُولَانِ لَهُ : مَنْ رَبُّكَ ؟ فَيَقُولُ: رَبِّيَ اللَّهُ فَيَقُولَانِ لَهُ : مَا دِينُكَ ؟ فَيَقُولُ: دِينِيَ الْإِسْلَامُ فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ ؟ فَيَقُولُ هُوَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولَانِ لَهُ : وَمَا يُدْرِيْكَ ؟ فَيَقُولُ: قَرَأْتُ كِتَابَ اللَّهِ فَآمَنْتُ بِهِ وَصَدَّقْتُ فَيُنَادِي مُنَادٍ فِي السَّمَاءِ: أَنْ قَدْ صَدَقَ عَبْدِيفَأَفْرِشُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ (وَأَلْبِسُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ) وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ , قَالَ: فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ قَالَ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ فَيَقُولُ : أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ , فَيَقُولُ لَهُ : مَنْ أَنْتَ , فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالْخَيْرِ, فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ, فَيَقُولُ: رَبِّ أَقِمِ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي

Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya, lalu keduanya bertanya, “Siapakah Rabbmu ?” Dia (si mayyit) menjawab, “Rabbku adalah Allâh”. Kedua malaikat itu bertanya, “Apa agamamu?”Dia menjawab: “Agamaku adalah al-Islam”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?” Dia menjawab, “Beliau utusan Allâh”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah ilmumu?” Dia menjawab, “Aku membaca kitab Allâh, aku mengimaninya dan membenarkannya”.
Lalu seorang penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) benar, berilah dia hamparan dari surga, (dan berilah dia pakaian dari surga), bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga.
Maka datanglah kepadanya bau dan wangi surga. Dan diluaskan baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya, berpakaian bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan, “Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan (kebaikan)”. Maka ruh orang Mukmin itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?” Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang shalih”. Maka ruh itu berkata, “Rabbku, tegakkanlah hari kiamat, sehingga aku akan kembali kepada istriku dan hartaku”.

Pertanyaan ini juga dilontarkan kepada orang kafir, sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ : مَنْ رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا دِينُكَ ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ ؟ فَيَقُولُ: هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ كَذَبَ فَافْرِشُوا لَهُ مِنَ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلَاعُهُ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُوءُكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ, فَيَقُولُ: مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالشَّرِّ فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ فَيَقُولُ رَبِّ لَا تُقِمِ السَّاعَةَ

Kemudian ruhnya dikembalikan di dalam jasadnya. Dan dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya. Kedua malaikat itu bertanya, “Sipakah Rabbmu?” Dia menjawab: “Hah, hah, aku tidak tahu”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah agamamu?” Dia menjawab, “Hah, hah, aku tidak tahu”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?”Dia menjawab: “Hah, hah, aku tidak tahu”.
Lalu penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) dusta, berilah dia hamparan dari neraka, dan bukakanlah sebuah pintu untuknya ke neraka.” Maka panas neraka dan asapnya datang mendatanginya. Dan kuburnya disempitkan, sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan.
Dan datanglah seorang laki-laki berwajah buruk kepadanya, berpakaian buruk, beraroma busuk, lalu mengatakan, “Terimalah kabar yang menyusahkanmu ! Inilah harimu yang telah dijanjikan (keburukan) kepadamu”. Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan?” Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang buruk”. Maka ruh itu berkata, “Rabbku, janganlah Engkau tegakkan hari kiamat”. [Lihat Shahîhul Jâmi’ no: 1672]

Dari hadits yang telah dikemukakan di atas menunjukkan bahwa pertanyaan dalam kubur berlaku untuk umum, baik orang Mukmin maupun kafir.

ADZAB DAN NIKMAT KUBUR
Banyak sekali hadits yang menjelaskan keberadaan adzab dan nikmat kubur. Hal ini telah disepakati oleh Ahlus Sunnah wal Jamâ’ah. Imam Ibnu Abil ‘Izzi rahimahullah , penulis kitab al-Aqîdah ath-Thahâwiyah, berkata, “Telah mutawatir hadits-hadits dari Rasûlullâh tentang keberadaan adzab dan nikmat kubur bagi orang yang berhak mendapatkannya; Demikian juga pertanyaan dua malaikat. Oleh karena itu, wajib meyakini dan mengimani kepastian ini. Dan kita tidak membicarakan bagaimana caranya, karena akal tidak memahami bagaimana caranya, karena keadaan itu tidak dikenal di dunia ini. Syari’at tidaklah datang membawa perkara yang mustahil bagi akal, tetapi terkadang membawa perkara yang membingungkan akal. Karena kembalinya ruh ke jasad (di alam kubur) tidaklah dengan cara yang diketahui di dunia, namun ruh dikembalikan ke jasad dengan cara yang berlainan dengan yang ada di dunia.” [Kitab Syarah al-Aqîdah ath-Thahâwiyah, hlm.450; al-Minhah al-Ilâhiyah fii Tahdzîb Syarh ath-Thahâwiyah, hlm. 238]

Kalangan atheis dan orang-orang Islam yang mengikuti pendapat para filosof mengingkari adanya adzab kubur. Mereka beralasan bahwa setelah membongkar kubur, mereka tidak melihat sama sekali apa yang diberitakan oleh nash-nash syariat. Mereka semua tidak mempercayai apa yang di luar jangkauan ilmu mereka. Mereka mengira bahwa penglihatan mereka dapat melihat segala sesuatu dan pendengaran mereka dapat mendengar segala sesuatu, padahal kita saat ini telah mengetahui beberapa rahasia alam yang oleh penglihatan dan pendengaran kita tidak dapat menangkapnya.

Adapun orang-orang yang beriman kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala akan membenarkan berita-Nya.

Di dalam al-Qur’ân terdapat isyarat-isyarat yang menunjukkan adanya adzab kubur. Antara lain adalah Firman Allâh Azza wa Jalla tentang Fir’aun dan kaumnya :

وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ ﴿٤٥﴾ النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ

Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat), “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras”. [al-Mukmin/40: 45-46]

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini, “Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk”, yaitu tenggelam di lautan, kemudian pindah ke neraka Jahim. “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang”, sesungguhnya ruh-ruh mereka dihadapkan ke neraka pada waktu pagi dan petang sampai hari kiamat. Jika hari kiamat telah terjadi ruh dan jasad mereka berkumpul di neraka. Oleh karena inilah Allâh Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), “dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat), “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras”, yaitu kepedihannya lebih dahsyat dan siksanya lebih besar. Dan ayat ini merupakan fondasi yang besar dalam pengambilan dalil Ahlus Sunnah terhadap adanya siksaan barzakh di dalam kubur, yaitu firmanNya ‘Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang’. [Tafsir surat al-Mukmin/40: 45-46]

Imam al-Qurthubi t mengatakan, “Mayoritas Ulama menyatakan bahwa penampakan nereka itu terjadi di barzakh, dan itu merupakan dalil penetapan adanya siksa kubur”. [Fathul Bâri 11/233]

SEBAB-SEBAB SIKSA KUBUR[1]
Sebab-sebab yang menjadikan seseorang mendapatkan siksa kubur ada dua bagian, mujmal (global) dan mufash-shal (rinci). Sebabnya secara mujmal (global), yaitu kebodohan terhadap Allâh Azza wa Jalla , menyia-nyiakan perintah-Nya, dan menerjang larangan-Nya. Sedangkan sebabnya secara mufash-shal (rinci), adalah perkara-perkara yang dijelaskan oleh nash-nash sebagai sebab siksa kubur.

Di sini akan kami sebutkan di antara sebab mufash-shal sehingga kita bisa menjauhinya:

1. Namimah, yaitu menyampaikan perkataan seseorang kepada orang lain untuk merusak hubungan mereka.
2. Tidak menutupi diri ketika buang hajat.
3. Ghulul, yaitu mengambil harta rampasan perang sebelum dibagi oleh imam.
4. Dusta.
5. Memahami al-Qur’ân namun tidak mengamalkannya.
6. Zina
7. Riba
8. Mayit yang ditangisi keluarganya, jika mayit tersebut tidak melarang sebelumnya.

HAL-HAL YANG MENYELAMATKAN DARI SIKSA KUBUR
Perkara yang akan menyelamatkan seseorang dari adzab kubur adalah orang yang mempersiapkan diri sebelum menghadapi kematian yang datang tiba-tiba. Di antara persiapan menghadapi maut adalah segera bertaubat, menunaikan kewajiban syariat, memperbanyak amal shalih, memperbaiki akidah, berjihad, berbuat baik pada orang tua, menyambung silaturahim, dan amal-amal shalih lainnya. Dengan amalan tersebut Allâh Azza wa Jalla memberinya jalan keluar dari tiap kesulitan dan kesusahan.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata dengan mengutip hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh Abu Hâtim dalam shahih-nya, “Sesungguhnya orang mati dapat mendengar suara langkah kaki orang-orang yang pergi meninggalkannya. Jika ia seorang Mukmin, maka shalat berada di dekat kepalanya, puasa berada di sebelah kanannya, zakat disebelah kirinya, perbuatan baik seperti berkata benar, silaturahim, dan perbuatan baik kepada manusia berada di dekat kaki. Ia lalu didatangi (oleh malaikat) dari arah kepalanya, maka shalat berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari sebelah kanan, maka puasa berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari sebelah kiri, maka zakat berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari arah kedua kakinya, maka perbuatan baik, seperti berkata benar, silaturahim, dan berbuat baik kepada manusia, berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Lalu dikatakan kepadanya, ‘Duduklah.’ Ia pun duduk. Kepadanya ditampakkan bentuk serupa matahari yang hampir terbenam. Ia ditanya, ‘Siapa lelaki ini yang dulu bersama kalian? Apa pendapatmu tentangnya?’ Ia menjawab, ‘Tinggalkan aku, aku ingin shalat.’ Mereka menyahut, ‘Sungguh kamu akan melakukannya, tetapi jawablah pertanyaan kami.’ Ia berkata, ‘Apa pertanyaan kalian?’ Mereka menanyakan, ‘Apa pendapatmu tentang lelaki ini yang dulu bersama kalian? Apa persaksianmu terhadapnya?’ Ia menjawab, ‘Aku bersaksi bahwa ia adalah utusan Allâh, dan dia membawa kebenaran dari Allâh.’ Lalu dikatakan kepadanya, ‘Dengan dasar keimanan itulah kau telah hidup, dan dengan dasar itu kau telah mati, dan dengan dasar itu pula kau akan dibangkitkan, insya Allâh.’ Kemudian dibukakan baginya pintu surga, lalu dikatakan kepadanya, ‘Ini tempat tinggalmu di surga dan segala yang telah Allâh siapkan untukmu.’ Ia bertambah senang dan gembira. Kemudian dibukakan pintu neraka, dan dikatakan, ‘Itu adalah tempat tinggalmu dan segala yang telah Allâh siapkan untukmu (jika kau mendurhakai-Nya).’ Ia bertambah senang dan gembira. Kemudian kuburnya diluaskan seluas tujuh puluh hasta dan diterangi cahaya, jasadnya dikembalikan seperti semula, dan ruhnya dijadikan di dalam penciptaan yang baik, yaitu burung yang bertengger di pohon surga.”

MEMOHON PERLINDUNGAN KEPADA ALLAH DARI FITNAH DAN ADZAB KUBUR
Fitnah (ujian) dan adzab kubur adalah masalah besar, sehingga Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon perlindungan dari hal itu, baik dalam shalat maupun di luar shalat. Beliau pun sangat menekankan kepada umatnya untuk memohon perlindungan kepada Allâh dari segala fitnah dan azab kubur.

ORANG-ORANG YANG TERPELIHARA DARI UJIAN DAN SIKSA KUBUR
Sebagian kaum Mukmin yang melakukan amal-amal besar atau tertimpa musibah besar akan terjaga dari fitnah atau ujian dan azab kubur, Diantara mereka :

Pertama : Orang yang mati syahid.
an-Nasâ’i rahimahullah meriwayatkan dalam Sunan-nya bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Ya Rasûlullâh, mengapa kaum Mukmin diuji dalam kubur kecuali yang mati syahid?” Beliau menjawab, “Cukuplah baginya ujian kilatan pedang di atas kepalanya.” [Dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah. Lihat Shahîhul Jâmi’ 4/164]

Kedua : Seseorang yang gugur ketika bertugas jaga di jalan Allah
Fadhdhalah ibn Ubaid meriwayatkan dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , bahwa beliau bersabda, “Setiap orang yang meninggal amalnya ditutup, kecuali yang meninggal ketika bertugas jaga di jalan Allâh. Amalnya terus tumbuh sampai hari kiamat dan ia akan aman dari fitnah kubur.” [HR. Tirmidzi dan Abu Dawud; dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah. Lihat Misykâtul Mashâbîh 2/355]

Ketiga : Seseorang yang meninggal hari Jum’at
Dalam hadits Abdullah ibn Amru, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap Muslim yang meninggal pada hari Jum’at akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur.” [HR. Ahmad dan Tirmidzi; Dinyatakan kuat oleh syaikh al-Albâni rahimahullah dalam Ahkâmul Janâiz, hlm. 35]

Keempat : Seseorang yang meninggal karena sakit perut
Abdullah bin Yasar Radhiyallahu anhu berkata, “Aku pernah duduk bersama Sulaiman bin Shard dan Khalid ibn ‘Urafthah. Mereka menceritakan bahwa ada seorang lelaki yang meninggal karena sakit perut. Keduanya ingin menyaksikan jenazahnya. Salah satunya mengatakan kepada yang lain, ‘Bukankah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Orang yang meninggal karena sakit perut tidak akan diadzab di dalam kubur.’ Yang satunya menjawab, ‘Engkau benar.’ [HR. an-Nasa’i dan Tirmidzi; dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah]

(Sumber: al-Qiyâmah Shugra, hlm. 41-72, karya Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar, dengan beberapa tambahan dari rujukan yang lain)

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun XV/1433H/2012M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
_______

Sumber: https://almanhaj.or.id/3830-peristiwa-peristiwa-di-alam-kubur.html

JUDUL NOVEL

KISAH PEREMPUAN BAU LAWEYAN # 1

Kisah Perempuan Bahu Laweyan Yang Menikahi 9 Laki-laki  #01 WAJAHNYA tampak segar. Dia baru mandi dibawah pancuran air gunung Penanggungan. ...

POSTING POPULER