Tuesday, February 27, 2018

Membangun Istana di Surga

*🕋MEMBANGUN ISTANA DI SURGA🕋*
(Kutipan Khotbah Jum'at ustdz. H. Rahman Husein- 23 Februari 2018 di Masjid Assalaam Mandar Bintaro Jaya Sektor 3A)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ
*Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari* ,

بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ
*maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga* .

أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ
*empat raka’at sebelum  zhuhur* ,
وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا
*dua raka’at sesudah zhuhur* ,
وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ
*dua raka’at sesudah maghrib* ,
وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ
*dua raka’at sesudah ‘Isya* ,
وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ
dan *dua raka’at sebelum shubuh* .” *(HR. Tirmidz no. 414, SHAHIH)*

😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊

Hikmah Dibalik Ujian Hidup

*🌺 HIKMAH DIBALIK*
   *UJIAN KEHIDUPAN*

✍Hakikat hidup ini adalah cobaan dan ujian.
Allah ciptakan hidup dan mati untuk menguji manusia siapa yang paling baik amalnya dan merupakan suatu keharusan bahwa seorang mukmin akan diuji berkaitan dengan hartanya, dirinya, anak-anak serta keluarganya dan dia akan diuji sesuai kadar agamanya. Jika ia kuat dalam agamanya, maka ia akan diberikan ujian yang berat pula.

✔Allah berfirman :

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ * وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan :
'Kami telah beriman’,
sedang mereka tidak diuji lagi. Dan sesunggunya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”.
(Al–Ankabut: 2-3)

Setiap mukmin pasti akan mendapat ujian dari Allah sebatas tingkatan keimanannya. Tidak lebih dari itu.
Sebagaimana janji Alloh,

لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya". 
(Al-Baqoroh : 286)

🍂Mush'ab bin Sa'ad dari ayahnya berkata:

قلت يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً قَالَ الْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ

"Aku berkata: Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat ujiannya?
Beliau menjawab:
"Para nabi, kemudian yang sepertinya, kemudian yang sepertinya, sungguh seseorang itu diuji berdasarkan agamanya, bila agamanya kuat, ujiannya pun berat, sebaliknya bila agamanya lemah, ia diuji berdasarkan agamanya, ujian tidak akan berhenti menimpa seorang hamba hingga ia berjalan dimuka bumi dengan tidak mempunyai kesalahan". 
(HR. Tirmidzi: 2322 dihasankan Al-Albany)

Allah akan menguji setiap hamba-Nya dengan berbagai musibah, dengan berbagai hal yang tidak mereka sukai, juga Allah akan menguji mereka dengan musuh mereka dari orang-orang kafir dan orang-orang munafiq. Ini semua membutuhkan kesabaran, tidak putus asa dari rahmat Allah dan tetap konsisten dalam beragama. Hendaknya setiap orang tidak tergoyahkan dengan berbagai cobaan yang ada, tidak pasrah begitu saja terhadap cobaan tersebut, bahkan setiap hamba hendaklah tetap komitmen dalam agamanya. Hendaknya setiap hamba bersabar terhadap rasa capek yang mereka emban ketika berjalan dalam agama ini.

🌿Abdul Malik bin Abjar berkata :

مَا مِنَ النَّاسِ إِلا مُبْتَلًى بِعَافِيَةٍ لِيُنْظَرَ كَيْفَ شُكْرُهُ ، أَوْ مُبْتَلًى بِبَلِيَّةٍ لِيُنْظَرَ كَيْفَ صَبْرُهُ

"Tidaklah ada seorang manusiapun melainkan pasti dia akan diuji dengan kesehatan untuk membuktikan apakah ia bisa mensyukurinya. Atau diuji dengan musibah untuk membuktikan apakah dia akan bersabar dalam menghadapinya".
(Shifatush Shafwah, 3/123)

Wallohu waliyyut Taufiq

🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

     ✏📚✒...

•┈┈•••✦✿✦•••┈┈•

Sunday, February 25, 2018

Kekuatan Doa Orang Tua utk Anaknya

*🌋KEKUATAN DO'A ORANGTUA UNTUK ANAKNYA*🌋

_Syaikh Fahad Al Kandari bercerita:_

_Dulu saat mengimami sebuah masjid di Kuwait, saya lupa sebuah ayat. Ternyata, ada seorang yang mengoreksi bacaan saya. Hanya seorang, yang ternyata ia adalah kakek tua._

_Saya tertarik untuk menemuinya._

Syaikh Fahad:
_*Kek, anda hafal Qur'an ya?*_

_*"Iya, benar".*_

_Syaikh Fahad:_
_*Masya Allah, tentu anda hafal sejak kecil kan?*_

_*Tidak Syaikh. Saya malah baru mulai menghafal sejak usia 60 tahun.*_

_Syaikh tertegun._

_Syaikh Fahad:_
_*Masya Allah, bagaimana mungkin? Bagaimana ceritanya? Bukannya itu sulit ?*_

_*Tidak juga. Mungkin salah satu penyebabnya, adalah ibuku.*_

_*Ada satu hal yg selalu ia lakukan, tak pernah ia tinggalkan hingga beliau meninggal.*_

_Apa itu?_

_*Ia tidak pernah berhenti mendoakan ku agar hafal Al-Qur'an...*_

---------

_Suatu ketika ada yang bertanya kepada seorang ibu yang berhasil membesarkan 9 anaknya, mendidik dan menjadikan mereka manusia berakhlak dan berguna bagi agama, negara, bangsa dan sesama._

_Apa rahasia di balik keberhasilannya ?._
_Jawabnya adalah:_
_*Do'a yang tak henti-henti dipanjatkan untuk anak-anaknya tersebut .*_

1. *_Allahummaj'al aulaadana kulluhum shaalihan wa thaa'atan_*
_Yaa Allah jadikanlah anak-anak hamba orang yang sholehah dan shaleh yang taat beribadah kepadaMu._

2. *_Wa ummuruhum thowiilan_*
_Panjangkanlah umurnya yang barakhah._

3. *_War zuqhum waasi'an_*
_Luaskan dan lapangkan rizkinya yang halal._

4. *_Wa 'uquuluhum zakiyyan_*
_Cerdaskan akalnya untuk kebaikan dunia dan akhirat._

5. *_Wa quluubuhum nuuran_*
^Terangilah kalbunya untuk urusan agamaMu._

6. *_Wa 'uluumuhum katsiiran naafi'an_*
_Karuniakan ia ilmu yang bermanfaat untuk urusan kebaikkan dunia dan akhirat._

7. *_Wa jasaaduhum shihhatan wa 'aafiyatan_*
_Sehatkanlah jasmani dan rohaninya yang dengan itu memberikan ketenangan dalam melaksanakan ibadah hanya kepada-Mu._

8. *_Birahmatika yaa arhamar raahimiin_*
_Dengan segala Rahmat-Mu Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang._

_*PENTING :*_
_*Panjatkanlah doa di atas itu sesering mungkin. Syukur jika dipanjatkan tiap habis shalat 5 waktu.*_

_*Karena doa orangtua termasuk doa yang terkabul, dan tidak memiliki penghalang menuju Allah*_

_Rasulullah SAW bersabda :_

_*ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ*_

_*“Ada tiga macam doa yang mustajab, dan tidak ada keraguan di dalamnya. Yaitu : doa orangtua, doa seorang musafir, dan doa orang yang terzalimi"*_
(HR. Al-Bukhari / Al-Adab, Al-Mufrad-32, Abu Dawud)

_Ayah, Ibu, jangan pernah engkau remehkan kekuatan doamu untuk anak-anakmu..._

_*Jikapun belum terkabul sekarang, mungkin kelak, ketika engkau telah tiada...*_

Lisanmu._

_Bagikan doa-doa ini dengan niat baik mudah-mudahan Allah mengangkat segala Cobaan dan Musibah Kita didunia dan di Akherat._

_*Mari amalkan dan bagikan karena engkau tidak tahu pahala mana yang akan memasukkanmu ke dalam Surga Allah..*_
Ααmïïπ ..​Ααmïïπ...
   Ƴαα..ŔÕϐϐAL Alaamiiπ
🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Jujurkah Cintamu

🌹 JUJURKAH CINTAMU...?



Benarkah engkau mencintai pasanganmu, anakmu, orang tuamu, keluargamu atau sahabatmu...?

✅ Kalau benar cintamu maka tentu engkau akan menjaga mereka dari penderitaan yang paling dahsyat, yaitu azab neraka yang sangat pedih,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” [At-Tahrim: 6]

✅ Kalau jujur cintamu maka tentu engkau ingin berkumpul kembali bersama mereka dalam kehidupan yang kekal abadi di negeri akhirat, di surga yang penuh kenikmatan,

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

“Orang-orang yang saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.” [Az-Zukhruf: 67]

إِلَّا الْمُتَّقِينَ يعني الموحِّدين

“Kecuali orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang mengamalkan tauhid.” [Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah, Zaadul Masir, 4/83]

✅ Maka tidak ada bukti cinta yang lebih hakiki di dunia ini selain menasihati dan mendidik orang-orang yang tercinta untuk melakukan amalan terbesar yang akan menjadi kunci surga dan menjauhi dosa terbesar yang akan mengekalkan pelakunya di neraka, yaitu mengamalkan tauhid dan menjauhi syirik.


🖋 Oleh : Al-Ustâdz Abu Abdillah, Sofyan Chalid bin Idham Ruray

💻 Sumber: https://www.facebook.com/taawundakwah/posts/1899133333652802:0


══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam ⤵

📮 Join Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲 Gabung Group WA: 08111377787
🌍 Fb: www.fb.com/taawundakwah
🌐 Web: www.taawundakwah.com
📱 Android: http://bit.ly/1FDlcQo
🎬 Youtube: Ta’awun Dakwah
📒 Hastag: #Dakwah_Tauhid
📗 Hastag: #Kajian_Sunnah



♻ Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
📂 Grup WA & TG : Dakwah Islam
🌐 TG Channel : @DakwahCinta

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan Allâh membalas anda dengan kebaikan karena telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Friday, February 16, 2018

Hidup

Kata orang bijak bahwa hidup itu sudah diprogram oleh Allah swt untk menyenangkan dan membahagiakan bagi setiap hamba-Nya.

Allah telah mempersiapkan dengan lengkap dan sempurna semua keperluan yang dibutuhkan manusia, baik perangkat keras maupun perangkat lunak serta cara mengoperasikannya,  agar hidup manusia itu mudah, murah, bahagia sejahtera.

Lalu nikmat Allah yang mana yang masih kita dusta kan? (Sehingga kita lebih suka berbuat keonaran, kemungkaran dan kerusakan).

Selamat siang saudara2ku. Salam sehat selalu...

Go to the best human being

ASSALAMU'ALAIKUM,
Selamat Jum'at enjang, semoga semua sehat dan bahagia.....

*SIAPA YANG ADA DI DEKATNYA ........NTUK BISA  NEmBUS BATAS*

Subhanallah ..... ....Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam, bersabda:

*Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian* (Shahih HR. Tirmidzi No.2378, HR. Abu Daud No.4833, HR.Akhmad 2344)

Robert Kiyosaki pun  mengatakan (,yang cukup dikenal didunia Marketing) menurut Pak Robert  bahwa: *Penghasilan seseorang ditentukan orang terdekatnya*

Apa yang disabdakan  Nabi dan apa yang disampaikan Robert Kiyosaki diatas , bisa dilustrasikan dengan gambaran sebagai berikut::

Beberapa waktu  yang lalu saya harus ke Malang untuk ngurus suatu masalah.

Berharap agar siang urusan selesai dan sore bisa kembali ke Surabaya dan kebetulan dapat pinjaman mobil, maka sehabis sholat subuh, mandi, sarapan sekitar jam 05.30 saya berangkat datri Surabaya ditemani Ayik sebagai Co Pilot menuju Malang.

Ketika mulai memasuki tol  Waru ke arah Malang  di belakang saya ada sebuah mobil *Camry 2.4 Hybrid berwarna hitam* yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Tetapi yang saya suka walaupun ia melaju dengan kecepatan tinggi, ia tidak memaksakan kehendak.
*Jika mobil di depannya yg jalan di jalur cepat tidak mau memberi jalan, maka ia yang mengalah dengan mengambil jalan ke kiri dahulu baru kemudian balik lagi ke jalur kanan.*

Supaya tidak ngantuk semaleman preparasi yang harus  dibawa ke Malang  dan ngechek i mobil pinjaman, dan  dan saya yakin mobil yang saya pinjam ke empat bannya menggunakan BS Potrenza dan sebelum berangkatpun  ban sudah  saya ukur posisinya di  32  pada keempat bannya, *sedang saya juga TERTARIK  dengan cara menyetir si Camry Hybrid  hitam tsb* iseng-iseng saya membuntuti  Camry tersebut dari belakang.
*Saya ikuti cara ia menyetir, termasuk kecepatannya.*

Karena masih pagi jalan tol masih sepi,  kecuali Camry Hybrid Hitam tadi dan mobil pinjaman yang sedang saya sopiri, si Camry hitam tersebut menambah kecepatannya. Karena sedang membututi, tanpa sadar saya ikut menambah kecepatan mobil saya yang saya  sopiri.

Ketika saya melihat speedometer, uiiih menunjukkan angka 145 km/jam.

Padahal selama ini, kecepatan tercepat yang pernah saya tempuh di tol maksimum paling  110 km/jam , inipun hanya pada saat mendahului mobil lain, saya agak takut melaju diatas itu.

Tapi dengan adanya Camry Hibrid Hitam yang saya ikuti, saya bisa tembus rekor kecepatan mobil saya. Sesuatu yang sulit saya lakukan jika tidak ada sparring partnernya (orang yang saya ikuti)

Karena saya harus isi Pertamak  di rest area, saya kehilangan Camry Hybrid  Hitam  tersebut.

Ketika saya mulai memacu kendaraan lagi, saya coba untuk berlari 145 km/jam lagi.  Looohhhh,  saya berhasil mencapai kecepatan tersebut tetapi tidak berani terlalu lama *karena belum terbiasa*

Ketika selepas pintu tol Sidoarjo menuju Porong,  ada S.500 Silver yang melaju dengan kecepatan tinggi dan saya buntuti,  ternyata saya bisa mencapai 150 km/jam dengan durasi yang cukup lama, sampai mendekati Porong, ....prestasi yang selama ini belum pernah saya capai.

*Sama seperti kehidupan ini,* seringkali kita merasa sudah maksimal melakukan sesuatu. Kita merasa tidak mungkin lagi melakukan sesuatu yang lebih baik lagi. Namun kalau kita mempunyai sparring partner/ orang didekat,  yang bisa ditiru ,  yang lebih baik dan lebih hebat dari kita, entah itu seorang atasan, senior kita,  orang yang kita guru kan, teman/sahabat kita yang telah mencapai derajad tinggi  atau apapun, maka *kita bisa terpacu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi*

*Jika orang-orang di dekat kita* *hanya orang2 jahil dan kurang baik* , maka sulit bagi kita untuk melakukan sesuatu yang lebih baik apalagi yang luar biasa.

Namun kalau kita termasuk orang  biasa saja..,., tetapi di sekeliling nya adalah  Ulama/ orang shaleh  atau orang2 luar biasa baiknya, *maka kita akan terpacu untuk juga menjadi lebih baik dan luar biasa*.

*Subhanallah,.....*

Kemapa Nabi Shalaallahu Alaihi Wassalam menyuruh kita untuk berteman/ bersahabat/ berdampingan dengan orang baik, ........... ternyata *Allah telah menciptakan didalam otak setiap orang* , sekumpulan sel syaraf yang disebut *Mirror Neuron,* yang bertugas meniru apa yang dilakukan oleh orang lain.

Giocorno Rizzolati dan Laila Craighero dari Univ. Ferrara, Italia tahun 2004 mempublikasikan hasil study mereka di Journal Neuroscience.
Mereka menyebutkan bahwa *kemampuan meniru (learn by imitation) adalah basis kebudayaan orang melalui mekanisme neurrofisiologi Mirror Neuro System (MNS)*

[Untuk paham lebih detail bab MNS  mungkin bisa meng guru pada Ms.dok Innu Wicaksono]

*Jika di kita sekelilingnya orang2 hebat dan baik* , maka Mirror Neuron System  kita akan meniru mereka sehingga menjadikan kita juga hebat dan menjadi oramg baik.

Begitu juga  sebaliknya, maka Mirror Neuron System-pun juga akan meniru yang sebaliknya.

*Apalagi Kalau ngumpul2* dengan orang2  jahil,sempit pikir,  pemuja/mengedepankan aqal semata.....,... Sedikit banyak kita ter-ikut juga cara pikir mereka..

*– Siapa CAMRY HIBRID HITAM DAN S.500 SILVER* yang akan kita  ikuti agar bisa menembus batas  kecepatan kita  selama ini ???

*– Siapa  ORANG HEBAT, ORANG BAIK* dan LUAR BIASA yang akan kita ikuti *agar bisa menembus batas yang selama ini membatasi hidup kita ???*

*TEMUKAN ORG TSB,* Ikuti dan Pelajari bagaimana ia memandang dirinya, bagaimana keyakinan dan nilai-nilai kehidupan yang ia pegang, bagaimana ia membangun kapabilitasnya, bagaimana tingkah lakunya, maka kita akan nmendobrak batas yang selama ini membatasi hidup kita !!! 

Cari komunitas yg bisa saling memberikan kontribusi dan memotivasi agar kita bisa selalu  *berbuat yang terbaik dan lebih baik dari sebelumnya*

Jangan lupa,  Karena mereka dalam komunitas tinggi,  Biasanya logika dan spiritual/ nilai nilai agama  akan bergandengan.

Pengalaman yg sangat bisa  di buktikan dan dilakukan oleh kita.

*Temukan teman/sahabat/guru  yang baik "diatas rata2"* dan teruslah maju.....

*Selalu berusaha menembus batas yang kita kuasai untuk menjadi LEBIH BAIK.....*

Semoga bermanfaat.
````
*_Mari siapkan kendaraan kita, ,_*

*Salam Go To The Best Human Being*

Wassalamu'alaikum wa rahmatullah...

Maaf agak panjang....

🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼

Wednesday, February 14, 2018

Syariat Allah Wajib dicintai

Diantara syariat diterimanya syahadat seseorang adalah dia siap menerima dan mencintai yang menjadi konsekuensi dari syahadat yang diikrarkan.

Oleh karena itu, seorang Mukmin wajib mencintai semua yang datang dari Allah dan Rasul-Nya.  Allah berfirman :

اِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذَا دُعُوْۤا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ لِيَحْكُمَ  بَيْنَهُمْ اَنْ يَّقُوْلُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا ۗ  وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

_"Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata, Kami mendengar, dan kami taat. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."_
(QS. An-Nur 24: Ayat 51)

Mereka tidak ada rasa berat hati dalam menerima hukum Allah dan hukum yang datang dari Rasulullah. Allah berfirman:

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُوْنَ  حَتّٰى يُحَكِّمُوْكَ فِيْمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوْا فِيْۤ اَنْفُسِهِمْ  حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

_"Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya."_
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 65)

Mereka tidak hanya patuh secara zhahir saja, akan tetapi juga tunduk patuh secara batin. Mereka mencintai hukum Allah dan hukum Rasul-Nya lahir ataupun batin.

Tuesday, February 13, 2018

Hikmah sakit

*Hikmah Sakit dan Penggugur Dosa*

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً

“Tidak ada satupun musibah (cobaan) yg menimpa seorang muslim berupa duri atau yg semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya.” [HR.Muslim]

 مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Monday, February 12, 2018

Doa utk Anak

*🌋KEKUATAN DO'A ORANGTUA UNTUK ANAKNYA*🌋

_Syaikh Fahad Al Kandari bercerita:_

_Dulu saat mengimami sebuah masjid di Kuwait, saya lupa sebuah ayat. Ternyata, ada seorang yang mengoreksi bacaan saya. Hanya seorang, yang ternyata ia adalah kakek tua._

_Saya tertarik untuk menemuinya._

Syaikh Fahad:
_*Kek, anda hafal Qur'an ya?*_

_*"Iya, benar".*_

_Syaikh Fahad:_
_*Masya Allah, tentu anda hafal sejak kecil kan?*_

_*Tidak Syaikh. Saya malah baru mulai menghafal sejak usia 60 tahun.*_

_Syaikh tertegun._

_Syaikh Fahad:_
_*Masya Allah, bagaimana mungkin? Bagaimana ceritanya? Bukannya itu sulit ?*_

_*Tidak juga. Mungkin salah satu penyebabnya, adalah ibuku.*_

_*Ada satu hal yg selalu ia lakukan, tak pernah ia tinggalkan hingga beliau meninggal.*_

_Apa itu?_

_*Ia tidak pernah berhenti mendoakan ku agar hafal Al-Qur'an...*_

---------

_Suatu ketika ada yang bertanya kepada seorang ibu yang berhasil membesarkan 9 anaknya, mendidik dan menjadikan mereka manusia berakhlak dan berguna bagi agama, negara, bangsa dan sesama._

_Apa rahasia di balik keberhasilannya ?._
_Jawabnya adalah:_
_*Do'a yang tak henti-henti dipanjatkan untuk anak-anaknya tersebut .*_

1. *_Allahummaj'al aulaadana kulluhum shaalihan wa thaa'atan_*
_Yaa Allah jadikanlah anak-anak hamba orang yang sholehah dan shaleh yang taat beribadah kepadaMu._

2. *_Wa ummuruhum thowiilan_*
_Panjangkanlah umurnya yang barakhah._

3. *_War zuqhum waasi'an_*
_Luaskan dan lapangkan rizkinya yang halal._

4. *_Wa 'uquuluhum zakiyyan_*
_Cerdaskan akalnya untuk kebaikan dunia dan akhirat._

5. *_Wa quluubuhum nuuran_*
^Terangilah kalbunya untuk urusan agamaMu._

6. *_Wa 'uluumuhum katsiiran naafi'an_*
_Karuniakan ia ilmu yang bermanfaat untuk urusan kebaikkan dunia dan akhirat._

7. *_Wa jasaaduhum shihhatan wa 'aafiyatan_*
_Sehatkanlah jasmani dan rohaninya yang dengan itu memberikan ketenangan dalam melaksanakan ibadah hanya kepada-Mu._

8. *_Birahmatika yaa arhamar raahimiin_*
_Dengan segala Rahmat-Mu Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang._

_*PENTING :*_
_*Panjatkanlah doa di atas itu sesering mungkin. Syukur jika dipanjatkan tiap habis shalat 5 waktu.*_

_*Karena doa orangtua termasuk doa yang terkabul, dan tidak memiliki penghalang menuju Allah*_

_Rasulullah SAW bersabda :_

_*ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ*_

_*“Ada tiga macam doa yang mustajab, dan tidak ada keraguan di dalamnya. Yaitu : doa orangtua, doa seorang musafir, dan doa orang yang terzalimi"*_
(HR. Al-Bukhari / Al-Adab, Al-Mufrad-32, Abu Dawud)

_Ayah, Ibu, jangan pernah engkau remehkan kekuatan doamu untuk anak-anakmu..._

_*Jikapun belum terkabul sekarang, mungkin kelak, ketika engkau telah tiada...*_

Lisanmu._

_Bagikan doa-doa ini dengan niat baik mudah-mudahan Allah mengangkat segala Cobaan dan Musibah Kita didunia dan di Akherat._

_*Mari amalkan dan bagikan karena engkau tidak tahu pahala mana yang akan memasukkanmu ke dalam Surga Allah..*_
Ααmïïπ ..​Ααmïïπ...
   Ƴαα..ŔÕϐϐAL Alaamiiπ
🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Sunday, February 11, 2018

Doa Iftitah

Doa Iftitah :

Allaahumma baa'id bainii wabaina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal-masyriqi wa maghrib.

Allaahumma naqinii min khataayaaya kamaa yunaqats tsaubul-abyadhu minad-danas.

Allaahumaghsilnii min khathaayaaya bil-maa'i wats-tsalji wal-barad.

Artinya:

Ya allah, jauhkanlah daripada kesalahan dan dosa sebagai mana engkau telah menjauhkan antara timur dan barat, Ya allah, bersihkanlah aku dari segala kesalahan dan dosa sebagai mana bersihnya kain putih dari kotoran, Ya allah, sucikanlah segala kesalahan ku dengan air, salju dan air embun sebersih - bersihnya.

Atahiyat awal dan akhir

Attahiyyat awal:

ATTAHIYATUL MUBARAKATUS-SALAWATUT-TAIYIBATU LILLAH.

ASSALAMU 'ALAIKA AIYUHAN NABIYU WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.
ASSALAMU 'ALAINA WA'ALA 'IBADILLAHIS-SALIHIN.

ASY-HADU ALLA ILAHA ILLALLAH.
WA ASY-HADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH.

ALLAHUMMA SALLI 'ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA 'ALA A-LI SAYYIDINA MUHAMMAD.

Attahiyyat akhir:

AT'TAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWAATUTH THOYYIBAATULILLAAH.

AS-SALAAMU'ALAIKA AYYUHANNABIYYU WA RAHMATULLAAHI WABARAKAATUH,
ASSALAAMU'ALAINA WA'ALAA IBAADILLAAHISHAALIHIIN.

ASYHADUALLAA ILAAHA ILLALLAAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.

ALLAAHUMMA SHALLI'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.
WA'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.

KAMAA SHALLAITA ALAA SAYYIDINA IBROOHIIM WA ALAA AALI SAYYIDINA IBROOHIIM.

WABAARIK'ALAA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA AALI SAYYIDINA MUHAMMAD.

KAMAA BAARAKTA ALAA SAYYIDINA IBROOHIIM WA ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM FIL'AALAMIINA INNAKA HAMIIDUM MAJIID.

Doa setelah Tahiyyattul Akhir:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri,

wa min ‘adzaabinnaari jahannama,

wa min fitnatil mahyaa wal mamaati,

wa min fitnatil masiihid dajjaal.

Doa setelah tahiyatul akhir

Doa setelah atahiyatull akhi

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.

Peristiwa di Alam Kubur

*PERISTIWA-PERISTIWA DI ALAM KUBUR*

Oleh
Ustadz Abu Isma’il Muslim Al-Atsari

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imrân/3:185]

Allâh Azza wa Jalla memberikan pemberitaan umum kepada seluruh makhluk, bahwa setiap jiwa akan merasakan kematian. Hanya Allâh Yang Maha Hidup, tidak akan mati. Adapun jin, manusia, malaikat, semua akan mati.

Kematian merupakan hakekat yang menakutkan. Dia akan mendatangi seluruh orang yang hidup dan tidak ada yang kuasa menolak maupun menahannya. Maut merupakan ketetapan Allâh Azza wa Jalla . Ini adalah hakekat yang sudah diketahui. Maka sepantasnya kita bersiap diri menghadapinya dengan iman sejati dan amal shalih yang murni.

Di dalam tulisan ini insya Allah akan kami sampaikan beberapa peristiwa yang terjadi di alam kubur sehingga menjadikan kita lebih waspada dalam menjalani kehidupan dunia ini agar selamat di alam kubur.

ALAM KUBUR MENAKUTKAN
Hani’ Radhiyallahu anhu , bekas budak Utsmân bin Affân Radhiyallahu anhu , berkata, “Kebiasaan Utsman Radhiyallahu anhu jika berhenti di sebuah kuburan, beliau menangis sampai membasahi janggutnya. Lalu beliau Radhiyallahu anhu ditanya, ‘Disebutkan tentang surga dan neraka tetapi engkau tidak menangis. Namun engkau menangis dengan sebab ini (melihat kubur), (Mengapa demikian?)’ Beliau, ‘Sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, (yang artinya) ‘Kubur adalah persinggahan pertama dari (persinggahan-persinggahan) akhirat. Bila seseorang selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih mudah darinya; bila seseorang tidak selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih berat darinya.’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, ‘Aku tidak melihat suatu pemandangan pun yang lebih menakutkan daripada kubur.’” [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Mâjah; dihasankan oleh syaikh al-Albâni]

Karena fase setelah kubur lebih mudah bagi yang selamat, maka ketika melihat surga yang disiapkan Allâh Azza wa Jalla dalam kuburnya, seorang Mukmin mengatakan, “Ya Rabb, segerakanlah kiamat agar aku kembali ke keluarga dan hartaku.” Sebaliknya, orang-orang kafir, ketika melihat adzab pedih yang disiapkan Allâh Azza wa Jalla baginya, ia berseru, “Ya Rabb, jangan kau datangkan kiamat.” Karena yang akan datang setelahnya lebih pedih siksanya dan lebih menakutkan.

GELAPNYA ALAM KUBUR
Hal iniditunjukkan oleh hadits shahih :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ تَقُمُّ الْمَسْجِدَ – أَوْ شَابًّا – فَفَقَدَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ عَنْهَا – أَوْ عَنْهُ – فَقَالُوا مَاتَ. قَالَ « أَفَلاَ كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِى ». قَالَ فَكَأَنَّهُمْ صَغَّرُوا أَمْرَهَا – أَوْ أَمْرَهُ – فَقَالَ « دُلُّونِى عَلَى قَبْرِهِ ». فَدَلُّوهُ فَصَلَّى عَلَيْهَا ثُمَّ قَالَ « إِنَّ هَذِهِ الْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌ ظُلْمَةً عَلَى أَهْلِهَا وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلاَتِى عَلَيْهِمْ ».

Dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa seorang wanita hitam -atau seorang pemuda- biasa menyapu masjid Nabawi pada masa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mendapatinya sehingga beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menanyakannya. Para sahabat menjawab, ‘Dia telah meninggal’. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku?’ Abu Hurairah berkata, ‘Seolah-olah mereka meremehkan urusannya’. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tunjukkan kuburnya kepadaku’. Lalu mereka menunjukkannya, beliau pun kemudian menyalati wanita itu, lalu bersabda, “Sesungguhnya kuburan-kuburan ini dipenuhi kegelapan bagi para penghuninya, dan sesungguhnya Allâh Subhanahu wa Ta’ala menyinarinya bagi mereka dengan shalatku terhadap mereka.” [HR. Bukhari, Muslim, dll]

HIMPITAN ALAM KUBUR
Setelah mayit diletakkan di dalam kubur, maka kubur akan menghimpit dan menjepit dirinya. Tidak seorang pun yang dapat selamat dari himpitannya. Beberapa hadits menerangkan bahwa kubur menghimpit Sa’ad bin Muadz Radhiyallahu anhu , padahal kematiannya membuat ‘arsy bergerak, pintu-pintu langit terbuka, serta malaikat sebanyak tujuh puluh ribu menyaksikannya. Dalam Sunan an-Nasâ’i diriwayatkan dari Ibn Umar Radhiyallahu anhuma bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

هَذَا الَّذِى تَحَرَّكَ لَهُ الْعَرْشُ وَفُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَشَهِدَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنَ الْمَلاَئِكَةِ لَقَدْ ضُمَّ ضَمَّةً ثُمَّ فُرِّجَ عَنْهُ

Inilah yang membuat ‘arsy bergerak, pintu-pintu langit dibuka, dan disaksikan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Sungguh ia dihimpit dan dijepit (oleh kubur), akan tetapi kemudian dibebaskan.” [Dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah ; Lihat Misykâtul Mashâbîh 1/49; Silsilah ash-Shahîhah, no. 1695]

Dalam Musnad Ahmad diriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِياً مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ

Sesungguhnya kubur memiliki himpitan yang bila seseorang selamat darinya, maka (tentu) Saad bin Muâdz telah selamat. [HR. Ahmad, no. 25015; 25400; Dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni di dalam Shahîhul Jâmi’ 2/236]

Himpitan kubur in akan menimpa semua orang, termasuk anak kecil. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَوْ أَفْلَتَ أَحَدٌ مِنْ ضَمَّةِ الْقَبْرِ لَنَجَا هَذَا الصَّبِيُّ

Seandainya ada seseorang selamat dari himpitan kubur, maka bocah ini pasti selamat [Mu’jam ath-Thabrani dari Abu Ayyub Radhiyallahu anhu dengan sanad shahih dan riwayat ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jâmi, 5/56]

FITNAH (UJIAN) KUBUR
Jika seorang hamba telah diletakkan di dalam kubur, dua malaikat akan mendatanginya dan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Inilah yang dimaksud dengan fitnah (ujian) kubur. Dalam hadits shahih riwayat Imam Ahmad rahimahullah dari sahabat al-Barro bin ‘Azib Radhiyallahu anhu , Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

فَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ:فَيَقُولَانِ لَهُ : مَنْ رَبُّكَ ؟ فَيَقُولُ: رَبِّيَ اللَّهُ فَيَقُولَانِ لَهُ : مَا دِينُكَ ؟ فَيَقُولُ: دِينِيَ الْإِسْلَامُ فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ ؟ فَيَقُولُ هُوَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولَانِ لَهُ : وَمَا يُدْرِيْكَ ؟ فَيَقُولُ: قَرَأْتُ كِتَابَ اللَّهِ فَآمَنْتُ بِهِ وَصَدَّقْتُ فَيُنَادِي مُنَادٍ فِي السَّمَاءِ: أَنْ قَدْ صَدَقَ عَبْدِيفَأَفْرِشُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ (وَأَلْبِسُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ) وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ , قَالَ: فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ قَالَ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ فَيَقُولُ : أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ , فَيَقُولُ لَهُ : مَنْ أَنْتَ , فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالْخَيْرِ, فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ, فَيَقُولُ: رَبِّ أَقِمِ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي

Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya, lalu keduanya bertanya, “Siapakah Rabbmu ?” Dia (si mayyit) menjawab, “Rabbku adalah Allâh”. Kedua malaikat itu bertanya, “Apa agamamu?”Dia menjawab: “Agamaku adalah al-Islam”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?” Dia menjawab, “Beliau utusan Allâh”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah ilmumu?” Dia menjawab, “Aku membaca kitab Allâh, aku mengimaninya dan membenarkannya”.
Lalu seorang penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) benar, berilah dia hamparan dari surga, (dan berilah dia pakaian dari surga), bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga.
Maka datanglah kepadanya bau dan wangi surga. Dan diluaskan baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya, berpakaian bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan, “Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan (kebaikan)”. Maka ruh orang Mukmin itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?” Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang shalih”. Maka ruh itu berkata, “Rabbku, tegakkanlah hari kiamat, sehingga aku akan kembali kepada istriku dan hartaku”.

Pertanyaan ini juga dilontarkan kepada orang kafir, sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ : مَنْ رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا دِينُكَ ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ ؟ فَيَقُولُ: هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ كَذَبَ فَافْرِشُوا لَهُ مِنَ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلَاعُهُ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُوءُكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ, فَيَقُولُ: مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالشَّرِّ فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ فَيَقُولُ رَبِّ لَا تُقِمِ السَّاعَةَ

Kemudian ruhnya dikembalikan di dalam jasadnya. Dan dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya. Kedua malaikat itu bertanya, “Sipakah Rabbmu?” Dia menjawab: “Hah, hah, aku tidak tahu”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah agamamu?” Dia menjawab, “Hah, hah, aku tidak tahu”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?”Dia menjawab: “Hah, hah, aku tidak tahu”.
Lalu penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) dusta, berilah dia hamparan dari neraka, dan bukakanlah sebuah pintu untuknya ke neraka.” Maka panas neraka dan asapnya datang mendatanginya. Dan kuburnya disempitkan, sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan.
Dan datanglah seorang laki-laki berwajah buruk kepadanya, berpakaian buruk, beraroma busuk, lalu mengatakan, “Terimalah kabar yang menyusahkanmu ! Inilah harimu yang telah dijanjikan (keburukan) kepadamu”. Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan?” Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang buruk”. Maka ruh itu berkata, “Rabbku, janganlah Engkau tegakkan hari kiamat”. [Lihat Shahîhul Jâmi’ no: 1672]

Dari hadits yang telah dikemukakan di atas menunjukkan bahwa pertanyaan dalam kubur berlaku untuk umum, baik orang Mukmin maupun kafir.

ADZAB DAN NIKMAT KUBUR
Banyak sekali hadits yang menjelaskan keberadaan adzab dan nikmat kubur. Hal ini telah disepakati oleh Ahlus Sunnah wal Jamâ’ah. Imam Ibnu Abil ‘Izzi rahimahullah , penulis kitab al-Aqîdah ath-Thahâwiyah, berkata, “Telah mutawatir hadits-hadits dari Rasûlullâh tentang keberadaan adzab dan nikmat kubur bagi orang yang berhak mendapatkannya; Demikian juga pertanyaan dua malaikat. Oleh karena itu, wajib meyakini dan mengimani kepastian ini. Dan kita tidak membicarakan bagaimana caranya, karena akal tidak memahami bagaimana caranya, karena keadaan itu tidak dikenal di dunia ini. Syari’at tidaklah datang membawa perkara yang mustahil bagi akal, tetapi terkadang membawa perkara yang membingungkan akal. Karena kembalinya ruh ke jasad (di alam kubur) tidaklah dengan cara yang diketahui di dunia, namun ruh dikembalikan ke jasad dengan cara yang berlainan dengan yang ada di dunia.” [Kitab Syarah al-Aqîdah ath-Thahâwiyah, hlm.450; al-Minhah al-Ilâhiyah fii Tahdzîb Syarh ath-Thahâwiyah, hlm. 238]

Kalangan atheis dan orang-orang Islam yang mengikuti pendapat para filosof mengingkari adanya adzab kubur. Mereka beralasan bahwa setelah membongkar kubur, mereka tidak melihat sama sekali apa yang diberitakan oleh nash-nash syariat. Mereka semua tidak mempercayai apa yang di luar jangkauan ilmu mereka. Mereka mengira bahwa penglihatan mereka dapat melihat segala sesuatu dan pendengaran mereka dapat mendengar segala sesuatu, padahal kita saat ini telah mengetahui beberapa rahasia alam yang oleh penglihatan dan pendengaran kita tidak dapat menangkapnya.

Adapun orang-orang yang beriman kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala akan membenarkan berita-Nya.

Di dalam al-Qur’ân terdapat isyarat-isyarat yang menunjukkan adanya adzab kubur. Antara lain adalah Firman Allâh Azza wa Jalla tentang Fir’aun dan kaumnya :

وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ ﴿٤٥﴾ النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ

Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat), “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras”. [al-Mukmin/40: 45-46]

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini, “Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk”, yaitu tenggelam di lautan, kemudian pindah ke neraka Jahim. “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang”, sesungguhnya ruh-ruh mereka dihadapkan ke neraka pada waktu pagi dan petang sampai hari kiamat. Jika hari kiamat telah terjadi ruh dan jasad mereka berkumpul di neraka. Oleh karena inilah Allâh Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), “dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat), “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras”, yaitu kepedihannya lebih dahsyat dan siksanya lebih besar. Dan ayat ini merupakan fondasi yang besar dalam pengambilan dalil Ahlus Sunnah terhadap adanya siksaan barzakh di dalam kubur, yaitu firmanNya ‘Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang’. [Tafsir surat al-Mukmin/40: 45-46]

Imam al-Qurthubi t mengatakan, “Mayoritas Ulama menyatakan bahwa penampakan nereka itu terjadi di barzakh, dan itu merupakan dalil penetapan adanya siksa kubur”. [Fathul Bâri 11/233]

SEBAB-SEBAB SIKSA KUBUR[1]
Sebab-sebab yang menjadikan seseorang mendapatkan siksa kubur ada dua bagian, mujmal (global) dan mufash-shal (rinci). Sebabnya secara mujmal (global), yaitu kebodohan terhadap Allâh Azza wa Jalla , menyia-nyiakan perintah-Nya, dan menerjang larangan-Nya. Sedangkan sebabnya secara mufash-shal (rinci), adalah perkara-perkara yang dijelaskan oleh nash-nash sebagai sebab siksa kubur.

Di sini akan kami sebutkan di antara sebab mufash-shal sehingga kita bisa menjauhinya:

1. Namimah, yaitu menyampaikan perkataan seseorang kepada orang lain untuk merusak hubungan mereka.
2. Tidak menutupi diri ketika buang hajat.
3. Ghulul, yaitu mengambil harta rampasan perang sebelum dibagi oleh imam.
4. Dusta.
5. Memahami al-Qur’ân namun tidak mengamalkannya.
6. Zina
7. Riba
8. Mayit yang ditangisi keluarganya, jika mayit tersebut tidak melarang sebelumnya.

HAL-HAL YANG MENYELAMATKAN DARI SIKSA KUBUR
Perkara yang akan menyelamatkan seseorang dari adzab kubur adalah orang yang mempersiapkan diri sebelum menghadapi kematian yang datang tiba-tiba. Di antara persiapan menghadapi maut adalah segera bertaubat, menunaikan kewajiban syariat, memperbanyak amal shalih, memperbaiki akidah, berjihad, berbuat baik pada orang tua, menyambung silaturahim, dan amal-amal shalih lainnya. Dengan amalan tersebut Allâh Azza wa Jalla memberinya jalan keluar dari tiap kesulitan dan kesusahan.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata dengan mengutip hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh Abu Hâtim dalam shahih-nya, “Sesungguhnya orang mati dapat mendengar suara langkah kaki orang-orang yang pergi meninggalkannya. Jika ia seorang Mukmin, maka shalat berada di dekat kepalanya, puasa berada di sebelah kanannya, zakat disebelah kirinya, perbuatan baik seperti berkata benar, silaturahim, dan perbuatan baik kepada manusia berada di dekat kaki. Ia lalu didatangi (oleh malaikat) dari arah kepalanya, maka shalat berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari sebelah kanan, maka puasa berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari sebelah kiri, maka zakat berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari arah kedua kakinya, maka perbuatan baik, seperti berkata benar, silaturahim, dan berbuat baik kepada manusia, berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Lalu dikatakan kepadanya, ‘Duduklah.’ Ia pun duduk. Kepadanya ditampakkan bentuk serupa matahari yang hampir terbenam. Ia ditanya, ‘Siapa lelaki ini yang dulu bersama kalian? Apa pendapatmu tentangnya?’ Ia menjawab, ‘Tinggalkan aku, aku ingin shalat.’ Mereka menyahut, ‘Sungguh kamu akan melakukannya, tetapi jawablah pertanyaan kami.’ Ia berkata, ‘Apa pertanyaan kalian?’ Mereka menanyakan, ‘Apa pendapatmu tentang lelaki ini yang dulu bersama kalian? Apa persaksianmu terhadapnya?’ Ia menjawab, ‘Aku bersaksi bahwa ia adalah utusan Allâh, dan dia membawa kebenaran dari Allâh.’ Lalu dikatakan kepadanya, ‘Dengan dasar keimanan itulah kau telah hidup, dan dengan dasar itu kau telah mati, dan dengan dasar itu pula kau akan dibangkitkan, insya Allâh.’ Kemudian dibukakan baginya pintu surga, lalu dikatakan kepadanya, ‘Ini tempat tinggalmu di surga dan segala yang telah Allâh siapkan untukmu.’ Ia bertambah senang dan gembira. Kemudian dibukakan pintu neraka, dan dikatakan, ‘Itu adalah tempat tinggalmu dan segala yang telah Allâh siapkan untukmu (jika kau mendurhakai-Nya).’ Ia bertambah senang dan gembira. Kemudian kuburnya diluaskan seluas tujuh puluh hasta dan diterangi cahaya, jasadnya dikembalikan seperti semula, dan ruhnya dijadikan di dalam penciptaan yang baik, yaitu burung yang bertengger di pohon surga.”

MEMOHON PERLINDUNGAN KEPADA ALLAH DARI FITNAH DAN ADZAB KUBUR
Fitnah (ujian) dan adzab kubur adalah masalah besar, sehingga Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon perlindungan dari hal itu, baik dalam shalat maupun di luar shalat. Beliau pun sangat menekankan kepada umatnya untuk memohon perlindungan kepada Allâh dari segala fitnah dan azab kubur.

ORANG-ORANG YANG TERPELIHARA DARI UJIAN DAN SIKSA KUBUR
Sebagian kaum Mukmin yang melakukan amal-amal besar atau tertimpa musibah besar akan terjaga dari fitnah atau ujian dan azab kubur, Diantara mereka :

Pertama : Orang yang mati syahid.
an-Nasâ’i rahimahullah meriwayatkan dalam Sunan-nya bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Ya Rasûlullâh, mengapa kaum Mukmin diuji dalam kubur kecuali yang mati syahid?” Beliau menjawab, “Cukuplah baginya ujian kilatan pedang di atas kepalanya.” [Dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah. Lihat Shahîhul Jâmi’ 4/164]

Kedua : Seseorang yang gugur ketika bertugas jaga di jalan Allah
Fadhdhalah ibn Ubaid meriwayatkan dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , bahwa beliau bersabda, “Setiap orang yang meninggal amalnya ditutup, kecuali yang meninggal ketika bertugas jaga di jalan Allâh. Amalnya terus tumbuh sampai hari kiamat dan ia akan aman dari fitnah kubur.” [HR. Tirmidzi dan Abu Dawud; dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah. Lihat Misykâtul Mashâbîh 2/355]

Ketiga : Seseorang yang meninggal hari Jum’at
Dalam hadits Abdullah ibn Amru, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap Muslim yang meninggal pada hari Jum’at akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur.” [HR. Ahmad dan Tirmidzi; Dinyatakan kuat oleh syaikh al-Albâni rahimahullah dalam Ahkâmul Janâiz, hlm. 35]

Keempat : Seseorang yang meninggal karena sakit perut
Abdullah bin Yasar Radhiyallahu anhu berkata, “Aku pernah duduk bersama Sulaiman bin Shard dan Khalid ibn ‘Urafthah. Mereka menceritakan bahwa ada seorang lelaki yang meninggal karena sakit perut. Keduanya ingin menyaksikan jenazahnya. Salah satunya mengatakan kepada yang lain, ‘Bukankah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Orang yang meninggal karena sakit perut tidak akan diadzab di dalam kubur.’ Yang satunya menjawab, ‘Engkau benar.’ [HR. an-Nasa’i dan Tirmidzi; dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah]

(Sumber: al-Qiyâmah Shugra, hlm. 41-72, karya Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar, dengan beberapa tambahan dari rujukan yang lain)

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun XV/1433H/2012M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
_______

Sumber: https://almanhaj.or.id/3830-peristiwa-peristiwa-di-alam-kubur.html

Sayyidul Istighfar

*Sayyidul Istighfar*

Dalam kitab al-Jami’ ash-Shahih, Imam al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan sebuah hadits dari Syaddad ibn Aus radhiyallahu 'anhu tentang Sayyidul istighfar, pemimpinnya istighfar. Imam al-Bukhari memasukkan hadits ini ke dalam bab “Afdhalul Istighfar”, istighfar yang paling utama. Bab “Afdhalul Istighfar” hanya berisi satu hadits, yaitu hadits dari Syaddad ibn Aus radhiyallahu ‘anhu ini.

Berikut redaksi sayyidul istighfar dalam kitab shahih al-Bukhari tersebut:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي  وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ.وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِيفَاغْفِرْ لِي  فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

*_ALLAHUMMA ANTA RABBI LAA ILAAHA ILLA ANTA KHALAQTANI , WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA , WA WA’DIKA MASTATHA’TU,  A’UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANA’TU , ABUU`U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA ,  WA ABUU`U  BIDZANBI FAGHFIRLI FA INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA_*

“Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tiada ilah selain Engkau, Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku selalu berusaha menepati ikrar dan janjiku kepada-Mu dengan segenap kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui betapa besar nikmat-nikmat-Mu yang tercurah kepadaku, dan aku sadar betapa banyak dosa yang telah aku lakukan, maka ampunilah aku, tidak ada yang bisa mengampuni dosa selain Engkau.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menjelaskan bahwa siapa saja yang membacanya di siang hari dan meyakini ucapannya tersebut, kemudian ia meninggal dunia sebelum sore, maka ia termasuk penghuni surga. Dan siapa saja yang membacanya di malam hari dan meyakini ucapannya tersebut, kemudian ia meninggal dunia sebelum subuh, maka ia termasuk penghuni surga.

Sungguh, maha benar Allah dan Rasul-Nya. Semoga kita termasuk orang yang membiasakan membaca sayyidul istighfar ini di siang dan malam hari, sembari memahami dan meyakini apa yang kita ucapkan tersebut.

*****

Tuntunan dzikir dengan lafadz


*Keutamaan Zikir “_Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar_”*

1. Rasulullah SAW. bersabda, “Lazimkan membaca subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar, kerana semua itu dapat menghapuskan dosa sebagaimana gugurnya daun dari pohon”. (HR Ibnu Majah)

2. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah SAW. berkata : “Membaca Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar lebih aku sukai daripada seisi dunia.” (Hadith Riwayat Muslim)

3. Dari Abu Sa’id Al Khudri dan Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah memilih empat perkataan: *subhanallah* (Maha suci Allah) dan *alhamdulillah* (segala puji bagi Allah) dan *laa ilaaha illa allah* (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah) dan *Allahu akbar* (Allah maha besar). Barangsiapa mengucapkan subhaanallah, maka Allah akan menulis dua puluh kebaikan baginya dan menggugurkan dua puluh dosa darinya, dan barangsiapa mengucapkan Allahu Akbar, maka Allah akan menulis seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan laa Ilaaha illallah, maka akan seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan *alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin* dari relung hatinya maka Allah akan menulis tiga puluh kebaikan untuknya dan digugurkan tiga puluh dosa darinya.” (HR. Ahmad 2/302. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya shahih)

Keutamaan dzikir Subhanallah

Keutamaan Zikir “Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar”

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
SubhanAllah Alhamdulillah Allahu Akbar

1. Rasulullah SAW. bersabda, “Lazimkan membaca subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akhbar, kerana semua itu dapat menghapuskan dosa sebagaimana gugurnya daun dari pohon”. (HR Ibnu Majah)

2. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah SAW. berkata : “Membaca Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar lebih aku sukai daripada seisi dunia.” (Hadith Riwayat Muslim)

3. Dari Samuroh bin Jundub, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada empat ucapan yang paling disukai oleh Allah: (1) Subhanallah, (2) Alhamdulillah, (3) Laa ilaaha illallah, dan (4) Allahu Akbar. Tidak berdosa bagimu dengan mana saja kamu memulai” (HR. Muslim no. 2137).

4. Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: ‘Sesungguhnya membaca “subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar)” adalah lebih aku cintai daripada segala sesuatu yang terkena sinar matahari.” (HR. Muslim no. 2695).

Al Munawi rahimahullah mengatakan, “Segala sesuatu yang dikatakan antara langit dan bumi, atau dikatakan lebih baik dari sesuatu yang terkena sinar matahari atau tenggelamnya, ini adalah ungkapan yang menggambarkan dunia dan seisinya.” Dari sini menunjukkan bahwa keempat kalimat tersebut lebih baik daripada dunia seisinya.

5. Dari Ummi Hani’ binti Abu Thalib dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewatiku pada suatu hari, lalu saya berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, saya sudah tua dan lemah, maka perintahkanlah kepadaku dengan amalan yang bisa saya lakukan dengan duduk.” Beliau bersabda: “Bertasbihlah kepada Allah seratus kali, karena itu sama dengan kamu membebaskan seratus budak dari keturunan Isma’il. Bertahmidlah kepada Allah seratus kali karena itu sama dengan seratus kuda berpelana yang memakai kekang di mulutnya, yang kamu bawa di jalan Allah. Bertakbirlah kepada Allah dengan seratus takbir karena ia sama dengan seratus unta yang menggunakan tali pengekang dan penurut. Bertahlillah kepada Allah seratus kali.” Ibnu Khalaf berkata; saya mengira beliau bersabda: “Karena ia memenuhi di antara langit dan bumi, dan pada hari ini tidaklah amalan seseorang itu diangkat kecuali akan didatangkan dengan semisal yang kamu lakukan itu.” (HR. Ahmad 6/344. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Ash Shilsilah Ash Shohihah no. 1316)

6. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang di muka bumi ini mengucapkan: Laa ilaha illallah, wallahu akbar, subhanallah, wal hamdulillah, wa laa hawla wa laa quwwata illa billah, melainkan dosa-dosanya akan dihapus walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Ahmad 2/158, sanadnya hasan)

7. Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, Rasulullah shallallahu wa’alaihi wa sallam bersabda, “Aku pernah bertemu dengan Ibrahim pada malam ketika aku diisra`kan, kemudian ia berkata, ‘Wahai Muhammad, sampaikan salam dariku kepada umatmu, dan beritahukan kepada mereka bahwa Surga debunya harum, airnya segar, dan surga tersebut adalah datar, tanamannya adalah kalimat: Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi laa ilaaha illaahu wallaahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar).” (HR. Tirmidzi no. 3462. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

8. Dari Abu Sa’id Al Khudri dan Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah memilih empat perkataan: subhanallah (Maha suci Allah) dan alhamdulillah (segala puji bagi Allah) dan laa ilaaha illa allah (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah) dan Allahu akbar (Allah maha besar). Barangsiapa mengucapkan subhaanallah, maka Allah akan menulis dua puluh kebaikan baginya dan menggugurkan dua puluh dosa darinya, dan barangsiapa mengucapkan Allahu Akbar, maka Allah akan menulis seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan laa Ilaaha illallah, maka akan seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin dari relung hatinya maka Allah akan menulis tiga puluh kebaikan untuknya dan digugurkan tiga puluh dosa darinya.” (HR. Ahmad 2/302. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya shahih)

Semoga Allah memberi kita kekuatan untuk istiqomah mengamalkan zikir “Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar” dalam kehidupan seharian kita. In sya allah.

Perilaku yg menghalangi masuk surga

*Perilaku yang Menghalangi Masuk Surga*

Setiap orang pasti mendambakan masuk surga. Dan, surga terbuka bagi siapa saja yang mau melakukan berbagai amalan ahli surga. Kenyataannya, tidak sedikit orang yang menginginkan masuk surga, tapi tidak melakukan amalan ahli surga. 
Justru, ia malah sibuk melakukan amalan ahli neraka. Dan, akhirnya ia terhalang untuk masuk surga, naudzubillah min dzalik. Oleh karena itu, setiap kita harus mengetahui amalan apa saja yang dapat menjadi penghalang masuk surga. Lalu, kita berusaha meninggalkannya. 

Amalan penghalang masuk surga itu, di antaranya,

Pertama, memakan harta riba. 
Allah SWT berfirman, “ …orang yang kembali (mengambil riba) maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (QS al-Baqarah [2]: 275).

Kedua, memakan harta anak yatim. “Sesungguhnya, orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS an-Nisa’ [4]: 10).

Ketiga, meninggalkan shalat. “Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud, maka mereka tidak kuasa (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan, sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud dan mereka dalam keadaan sejahtera.” (QS al-Qalam [68]: 42-43).

Keempat, suka menggunjing. “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka karena sebagian dari purbasangka itu dosa. Dan, janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan, bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” (QS al-Hujurat [49]: 12).

Kelima, pemimpin yang menipu rakyatnya. Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang diberikan urusan oleh kaum Muslimin (sebagai pemimpin), lalu ia mengeksploitasi kekayaan mereka, kebutuhan mereka, kesulitan mereka, dan juga kemiskinan mereka niscaya Allah akan menghalanginya pada hari kiamat dari kekayaannya, kebutuhannya, kesulitannya, juga kemiskinannya.” (HR Abu Dawud).

Keenam, melakukan tindak korupsi. “Tidak mungkin seorang Nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barang siapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya.” (QS Ali Imran [3]: 161).

Ketujuh berlaku kikir. Rasulullah bersabda, “Peliharalah diri kalian dari kezaliman karena itu adalah kegelapan pada hari kiamat. Peliharalah diri kalian dari kekikiran karena akan menjadikan umat sebelum kalian binasa. Kekikiran menjadikan mereka mudah menumpahkan darah dan menghalalkan semua hal yang dilarang Allah.” (HR Muslim).

Semoga Allah menjauhkan diri kita dari amalan-amalan yang menjadi penghalang masuk surga. Aamiin. 

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/14/01/26/mzzizq-perilaku-yang-menghalangi-masuk-surga-2

Saturday, February 10, 2018

Pesan Alam

*P E S A N   A L A M*

Kalau ingin menangkap ayam,    *jangan dikejar* nanti kita akan lelah dan ayampum makin menjauh. Berikanlah ia beras dan makanan, nanti dg mudah ia datang dengan rela.

Begitulah Rejeki, *melangkahlah dg baik, jangan terlalu kencang mengejar, ngotot memburu.* nanti kita akan lelah tanpa hasil.  *Keluarkan lah sedekah, nanti Rezeki akan datang menghampir tepat waktu.*

Kalau ingin *memelihara* kupu-kupu,
Jangan tangkap *kupu-kupunya,*
pasti ia akan terbang.

Tetapi *tanamlah* bunga​. 
Maka *kupu-kupu*
akan datang sendiri
dan *membentangkan* sayap-sayapnya yang *indah.*

Bahkan *bukan hanya* kupu-kupu yang datang,
*tetapi kawanan* yang lain juga datang :
*lebah,*
*capung.*
*dan lainnya*,
*juga akan datang*
*menambah* warna warni keindahan.​

Sama halnya dalam *kehidupan* di dunia ini.
​Ketika kita menginginkan​
*Kebahagiaan* dan *Keberuntungan,*

Tanamkan *kebaikan* demi *kebaikan,* *kejujuran* demi *kejujuran,*

*Maka kebahagiaan dan keberuntungan akan datang karena dianugerahkan oleh Allah.*

Oleh karena itu,
selagi kita masih *diberi* hidup,​
mari kita membangun *taman-taman bunga kita,* 
bunga kebajikan dan bunga kejujuran.
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

Bahasa Inggris itu sangat sederahana

Ada orang bule Australia datang ke pondok pesantren, dan bertanya kepada pak kiai ...

Bule : "Kenapa kiai kalau mengajar, kitabnya masih menggunakan bahasa Jawa? Di zaman globalisasi ini kenapa tidak ditingkatkan dengan menggunakan bahasa Inggris?"

Kiai : "Karena kalau diajarkan dalam bahasa Inggris, tidak akan mampu menafsirkan semua kosakata dalam Alquran maupun hadis, lha bahasa Inggris itu sangat sederhana. bahasa Jawa itu bahasa yang sangat kaya dan sangat kompleks."

Rupanya si bule tadi merasa tersinggung mendengar penjelasan sang kiai yang mengatakan bahasa Inggris tidak mampu menafsirkan dan kalah dengan bahasa Jawa.

Bule : "Bagaimana anda bisa mengatakan bahasa Jawa itu bahasa yang sangat kaya dan sangat kompleks, serta bisa menjadi bahasa pengetahuan? Padahal faktanya selama ini, bahasa Inggris lah yang paling kompleks!"

Kiai : "Tidak! bahasa Inggris itu memang sangat-sangat sederhana. Saya kasih contoh, coba anda lihat! Itu yang berwarna kuning keemasan yang ada di sawah. Orang Inggris menyebutnya apa?"

Bule : "Rice!"

Kiai : "Orang di sini menyebutnya PARI atau PANTUN (padi). Padi itu kalau dipanen namanya GABAH, sedangkan Inggris menyebutnya RICE. GABAH itu kalau diambil satu biji, namanya LAS, tapi orang Inggris tetap menyebutnya RICE. GABAH kalau sudah terkelupas kulitnya, dinamakan WOS/BERAS, orang Inggris tetap menyebut RICE. BERAS padi kalau patah 2 atau 3, namanya MENIR, orang Inggris tetap menyebutnya RICE. BERAS kalau sudah dimasak namanya SEGO atau SEKUL (NASI), orang Inggris masih saja menyebutnya RICE. NASI kalau cuma 1 butir, namanya UPO, lagi-lagi orang Inggris menyebutnya RICE. NASI yang dimasak sedikit lebih lama, bagian bawahnya dinamakan INTIP atau KERAK, Inggris masih menyebut RICE. NASI yang sudah kering namanya KARAK, Inggris tetap menyebutnya RICE. Dari 1 kosakata saja, penafsiran namanya bisa bermacam-macam, sedangkan bahasa Inggris tidak bisa menafsirkan tersebut. Apa bahasa Jawa ini tidak lebih tinggi dan sangat-sangat kompleks dibandingkan bahasa Inggris yang sederhana tersebut?

Si Bule : "Iyeesss"

Akhirnya Si Bule jadi  pengikut pak Kiai paling setia...

Lembut dan Santun


*LEBUT DAN SANTUN*

Kelembutan hati serta kesantunan kata dan perbuatan seperti sinar laser yang menembus kulit. Kelembutan dan kesantunan dapat meluruhkan hati yang keras tanpa menyakiti dan mencerahkan pikiran yang bebal tanpa menghakimi.

Keduanya juga memperbaiki sikap dan perbuatan tanpa memaksakan, sebagaimana sinar laser meluruhkan batu ginjal atau batu empedu tanpa merusak kulit sehat yang dilaluinya. Kekuatan keduanya akan menembus relung jiwa yang paling dalam (lub) sehingga dapat mengubah sesuatu yang mustahil menjadi mungkin.

Lembut dan santun adalah dua sifaf baik Allah (al- Asma al-Husna) yang juga disematkan kepada manusia. Allah itu Mahalembut (al-Lathief) dan Mahasantun (al-Haliim). Alquran menyebut juga Nabi Ibrahim dan Ismail sebagai sosok manusia santun (QS at-Taubah [9]: 114; ash-Shaffaat [37]: 101). Nabi Muhammad SAW pun termasuk manusia yang diberi Allah SWT sifat lembut (Layyin dan Adzillah) (QS Ali Imran [3]: 159; al-Maidah [5]: 54).

Penyematan sifat lembut dan santun Allah SWT kepada manusia mengandung beberapa makna. Pertama, sifat lembut dan santun Allah termasuk sifat yang dapat dicontoh manusia. Jika Allah Mahalembut dan Mahasantun, manusia mesti memiliki sifat lembut dan santun. Seperti yang sering diungkapkan sebagian sufi, "Berakhlaklah kamu sekalian sebagaimana akhlak Allah (takhallaquu bi akhlaaqillah)."

Kedua, sifat lembut dan santun merupakan pemberian atau rahmat Allah SWT sehingga selain bisa diusahakan juga harus diminta kepada Allah SWT.

Ketiga, sifat lembut dan santun menjadikan orang lapang dada sehingga akan mudah memaafkan dan memohonkan ampun bagi orang yang berbuat salah padanya serta senantiasa siap untuk bermusyawarah sebagaimana ditegaskan Allah SWT.

"Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya." ( QS Ali Imran [3]: 159).

Keempat, sifat lembut dan santun memiliki kekuatan Ilahiah (ketuhanan) sehingga dapat mengubah sesuatu yang mustahil menjadi mungkin, mengubah permusuhan menjadi persaudaraan, dan menyatukan hati yang bercerai-berai menjadi bersatu.

Semua itu digambarkan oleh ayat-ayat berikut: "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh-musuhan maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya.

Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapatkan petunjuk." (QS Ali Imran [3]: 103). Wallahu a'lam.

JUDUL NOVEL

KISAH PEREMPUAN BAU LAWEYAN # 1

Kisah Perempuan Bahu Laweyan Yang Menikahi 9 Laki-laki  #01 WAJAHNYA tampak segar. Dia baru mandi dibawah pancuran air gunung Penanggungan. ...

POSTING POPULER