Wednesday, June 8, 2016

Renungan kalaulah sempat


Seorang laki-2 tua duduk di teras rumahnya... Rumah yg besar, mewah dan megah... Namun sepi penghuni... Istri sudah meninggal... Tangan menggigil karena lemah... Penyakit menggerogoti sejak lama... duduk tak enak, berjalan pun tak nyaman... Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani beserta seorang pembantu...

Tiga anak, semuanya sukses... Berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri...
Ada yg sekarang berkarir di Luar Negeri...
Ada yg bekerja di Perusahaan Asing dgn posisi tinggi...
Dan ada pula yg jadi Pengusaha... Soal Ekonomi, saya angkat dua jempol
Semuanya Kaya Raya...

Namun... Saat Tua seperti ini dia "Merasa Hampa" ada "Pilu Mendesak" disudut hatinya... Tidur tak nyaman...

Ia berjalan memandangi foto-2 masa lalunya ketika masih Perkasa & Enegik yg penuh kenangan...
Foto laki-2 gagah dgn Keluarganya berlatar belakang; Great Wall, Eiffel Tower, Big Ben, Sydney Opera House dan berbagai Belahan Bumi lainnya yg telah dijelajahinya... Diabadikan dgn foto dibingkai bagus yg tak mampu lagi dilihat karena "Pandangannya Sudah Mengabur."

Di rumahnya yg Besar dia merasa Kesepian, tiada suara anak, cucu, hanya detak jam dinding yg berbunyi teratur... Punggungnya terasa sakit, sesekali air liurnya keluar dari mulutnya... Dari sudut mata ada air yg menetes. . Rindu dikunjungi anak2nya... Tapi semua anaknya sibuk dan tinggal jauh di kota atau negara lain...  Ingin pergi ke tempat Ibadah namun badan tak mampu berjalan... Sudah terlanjur melemah... Begitu lama waktu ini bergerak, tatapannya hampa, jiwanya kosong, hanya gelisah yg menyeruak... Sepanjang waktu... 
√ Laki-laki renta itu, barangkali adalah Saya...
√ Atau barangkali adalah Anda yg membaca tulisan ini suatu saat nanti...
√ Hanya menunggu sesuatu yg tak pasti...
√ Yg pasti hanyalah KEMATIAN.
Rumah Besar tak mampu lagi menyenangkan hatinya... 

Anak Sukses tak mampu lagi menyejukkan rumah mewahnya yg ber AC...
Cucu-2 yg hanya seperti orang asing bila datang... 
Asset-2 produktif yg terus menghasilkan, entah untuk siapa.

Kira-2 jika malaikat "Datang Menjemput", akan seperti apakah Kematiannya nanti...
Siapa yg akan memandikan?
Dimana akan dikuburkan?
Sempatkah anak kesayangan dan menjadi kebanggaannya datang mengurus jenazah dan menguburkan?
Apa Amal yg akan dibawa ke Akhirat nanti?

Rumah akan di Tinggal, Asset juga akan di Tinggal pula... 
Anak-anak entah apakah akan ingat berDoa untuk Kita atau Tidak?
Sedang Ibadah mereka sendiri saja belum tentu dikerjakan.
Apa lagi jika dulu anak tak sempat dididik sesuai tuntunan Agama.
Ilmu Agama hanya sebagai sisipan saja...

"Kalau lah Sempat", menyumbang yg cukup berarti di tempat Ibadah, Rumah Yatim, Panti Asuhan atau ke tempat2 di Jalan ALLAH yg lainnya...
⚠ "Kalau lah Sempat" •Dahulu membeli sayur dan melebihkan uang pada Nenek Tua yg selalu datang... 
⚠ "Kalau lah Sempat" •Memberikan sandal untuk disumbangkan ke tempat Ibadah agar dipakai oleh orang yg memerlukan... 
⚠ "Kalau lah Sempat" •Membelikan buah buat tetangga, kenalan, kerabat dan handai taulan... 
✅ Kalau lah Kita Tidak Kikir kpd Sesama, Mungkin itu Semua akan Menjadi 'Amal Penolong' nya...
✅ Kalaulah dahulu Anak disiapkan menjadi '"Orang yg Shaleh", dan "Ilmu Agama" nya lebih diutamakan... 
Ibadah dan Sedekahnya di bimbing / diajarkan dan diperhatikan, maka mungkin senantiasa akan 'Terbangun Malam", "Meneteskan Air Mata" mendoakan Orang Tuanya.
✅ Kalaulah sempat membagi ilmu dgn Ikhlas pada Orang sehingga Bermanfaat bagi sesama...

~"KALAULAH SEMPAT"~
⁉Mengapa kalau sempat❓
❗Mengapa itu semua tidak jadi perhatian utama kita❓Sungguh kita tidak adil pada diri sendiri. Kenapa kita tidak lebih serius "Menyiapkan Bekal" untuk menghadap-NYA dan 'Mempertanggung Jawabkan' kepadaNYA❓
Semoga tulisan kecil Ini menjadi nasihat bagi diri saya sendiri dan bagi kita semua khususnya bagi yg sudah berstatus "SIMATUPANG" (Siang Malam hanya Tunggu Panggilan) Dekatkan diri kepada-NYA sejak usia muda, bersungguhlah mempersiapkan diri menghadapi kematian, dan kehidupan Akhirat yg kekal abadi.
Jangan terbuai dgn 'Kehidupan Dunia' yg menyesatkan dan  melalaikan... Kita boleh saja giat berusaha di Dunia...tapi jadikan itu untuk Bekal kita pada Perjalanan Panjang dan Kekal di Akhir Hidup Kita...

Waallahu a'lam bish shawab...
Semoga Bermanfaat...

<MIA 080616>

No comments:

Post a Comment

JUDUL NOVEL

KISAH PEREMPUAN BAU LAWEYAN # 1

Kisah Perempuan Bahu Laweyan Yang Menikahi 9 Laki-laki  #01 WAJAHNYA tampak segar. Dia baru mandi dibawah pancuran air gunung Penanggungan. ...

POSTING POPULER