JANGAN RACUNI DIRI ANDA
Menulis kembali kisah perjalanan hidup,bukan karena masih menyimpan dendam dan kebencian. Juga tidak untuk mengipas kembali bara yang telah padam. Hanya sekedar berbagi pengalaman yang pahit getir, yang mungkin ada manfaatnya bagi orang lain. Sehingga tidak hanya kita yang belajar dari pengalaman hidup sendiri, tapi diharapkan orang lain juga dapat memetik pesan pesan moral yang terkandung di dalamnya.
LUKA BATHIN YANG HAMPIR MERENGUT HIDUP
Kemarahan dan sakit hari yang merasuk hingga ketulang sumsum,menyebabkan berhari hari saya gelisah dan tidak bisa tidur nyenyak. Istri saya dengan sabar mencoba menenangkan hati saya. Untuk beberapa saat saya bisa tenang. Tetapi ketika saya ingat lagi peristiwa yang amat menyakitkan hati ,saya mulai lupa diri dan menyadi sangat emosionil. Bayangkan :” 400 ribu dollar! dan yang menipu adalah sahabat baik sendiri…” Benar benar saya tidak habis pikir..
Saya sudah lama kenal. Dan boleh dikatakan Mr.Ray Kumar adalah teman bisnis dan sekaligus sahabat baik .Saling berkunjung secara berkala ,minimal tiga bulan sekali ketemu. Kami yang ke Singapore atau Mr.Ray Kumar yang datang ke kota kami. Makan bersama,berbincang bincang tentang rencana bisinis. Bahkan sudah kenal dengan keluarga saya.
Suatu saat,Mr.Ray menelpon:” Ada bisnis besar” . Tentu saja saya amat gembira. Terbayang keuntungan yang akan diperoleh. Pembicaraan via telpon selama lebih kurang 15 menit ,menghasilkan kesepakatan:” Okay, confirm .” Dan dalam waktu kurang dari seminggu,surat surat untuk mendukung document ekspor sudah diterima oleh Bank kami. Semua sudah diteliti oleh Petugas Bank bagian ekspor dan dinyatakan :” Aman,Letter of Credit tidak ada yang cacat”
Untuk mengumpulkan barang sebanyak 100 ton,butuh waktu sekitar dua minggu. Akhirnya semua persiapan mantap dan barang dikirim via Kapal, yang diageni oleh P.T.PELNI. Tidak ada halangan sama sekali ,dari sejak dimuat di truk,hingga ke pelabuhan dan dikapalkan.
KAPAL NAIK DOk
Tiga hari kemudian.tiba tiba saya mendapat telpon dari pelabuhan,bahwa keberangkatan kapal tertunda, kapal mendadak harus naik dok. Karena ada sesuatu kerusakan mesin yang harus diperbaiki,agar laik melaut. Di prediksi makan waktu 2 minggu. Berarti selama itu uang tidak bisa dicairkan di bank devisa kami. Masalah tehnis lainnya adalah Letter of Creditnya (Document kontrak jual beli) akan berakhir 1 minggu lagi.
Saya menelpon sahabat saya Mr. Ray. Menceritakan bahwa kapal terlambat berangkat karena harus naik dok,sedangkan L/C akan berakhir minggu depan. Jadi perlu di perpanjang. Mr.Ray menjawab mantap :” No problem at all Mr. Effendi..tidak masalah,akan saya perintahkan staf saya untuk mengerjakannya. Tapi anda kan tahu hari ini Sabtu. Jadi berarti Senin baru bisa diurus.”
Senang hati saya mendengar jawaban yang mantap. Beberapa hari kemudian,saya mendapat telpon lagi dari Pelni,bahwa kapal kemungkinan minggu depan sudah bisa berangkat. Langsung saya telpon sahabat saya Mr.Ray,agar perpanjangan L/C supaya dipercepat. Karena kalau barang diberangkatkan ,sedangkan L/ C belum diperpanjang,sekiranya terjadi sesuatu ditengah laut,saya tidak bisa menuntut siapapun.
Dari seberang sana,saya mendapatkan jawaban:” Mr.Effendi.believe me.trust me..I am your friend..You are my brother..I don’t running with your money..” Yakinlah ,saya ini sahabat anda.. Anda adalah saudara saya…” Dan saya percaya sepenuhnya . Sementara itu hari demi hari berjalan dan tiba saatnya kapal untuk diberangkatkan. Perpanjangan L/C masih belum masuk. Kata petugas bank,memang proses perpanjangan L/C terkadang memakan waktu yang agak lama,karena harus melalui bank central. Untuk menelpon lagi,saya merasa risih. Jadi barang berangkat,dengan document yang waktunya sudah expired.
SAHABATKU MENGHILANG BERSAMA 400 RIBU DOLLAR
Sudah seminggu kapal berangkat, seharusnya sudah sampai di Singapore. Tidak ada lagi telpon dari Mr.Ray. Sementara bank sudah berulang kali menelpon,bahwa karena barang ditujukan kealamat perusahan Mr.Ray,maka mereka berhak untuk menerimanya,walaupun L/C belum diperpanjang. Dan bank tidak mungkin membayar kepada saya,karena L/C sudah expired. Perasaan saya mulai tidak nyaman. Saya memutuskan untuk menelpon lagi. Yang menjawab adalah sekretarisnya. Saya menanyakan apakah barang sudah diterima? “Ya sudah Tuan, kemarin sudah dibongkar dan masuk kegudang kami.”
Ketika saya minta untuk bicara dengan Mr.Ray,sekretaris nya menjawab ,maaf,Boss lagi ada keperluan mendadak ke Hongkong dan tidak bisa dihubungi.
Sejak saat itu saya tidak mendapat kabar apapun lagi dari Mr.Ray. Saya coba susul ke kantornya di Singapore ,tetapi ternyata ia tidak ada ditempat . Saya coba hubungi teman saya pengacara di sana. Namun,setelah saya jelaskan,ia menarik nafas panjang..”I’m very sorry Mr.Effendi. Tidak ada lagi yang dapat diperbuat, anda salah mempercayai orang. Apalagi untuk jumlah yang begitu besar…” Seluruh persendian saya lemas…
SAKIT PARAH
Pulang dari Singapore, saya jatuh sakit . Tidak ada lagi kegairahan untuk mulai dari awal. Makin lama sakit saya makin parah..Saya sudah tidak kekantor lagi. Semuanya saya serahkan kepada orang kepercayaan saya.Beny. Yang sudah saya anggap sebagai anak sendiri. Hari hari berjalan terasa amat seret…Sudah sebulan saya terbaring sakit..
UJIAN BELUM SELESAI
Dalam keadaan sulit,waktu serasa merambat jalannya.,,,,,,
Suatu ketika, ada telpon dari sekretaris saya,katanya ada sesuatu yang penting yang ingin disampaikan. Dengan setengah hati ,telpon saya raih. Sesaat kemudian …jantung saya seperti berhenti berdetak… :”Pak,stok barang kita seharusnya ada 223 ton,tapi kemarin diadakan stock opname,ternyata hanya ada 120 ton. Beny sudah seminggu tidak masuk kerja.. “
Dengan menahan rasa sakit,saya ditemani istri ,memaksa diri ke gudang kami. Ternyata separuh isi gudang sudah kosong.. Saya memaksa diri untuk mencari kerumah kontrakannya. Ternyata sudah kosong…
Saya benar benar ambruk…rasanya semuanya sudah berakhir…Yang satu adalah sahabat baik dan yang satu lagi ,Beny sudah saya anggap anak sendiri.Bahkan ia bebas keluar masuk rumah saya,membuka kulkas dan mengambil sesuatu untuk dimakan. Pinjam uang ,tidak pernah sekali juga saya tolak. Tetapi tega menikam ,justru ketika saya terbaring sakit. Dua luka batin yang mengangga ,mengerogoti tidak hanya phisik ,tetapi terutama jiwa saya. Ketika tertidur,saya berharap ,kedua kejadian ini hanyalah mimpi buruk. Dan besok ketika saya bangun,semuanya baik baik saja. Tetapi ternyata semuanya sudah terjadi dan tidak mungkin diubah lagi.
AKHIRNYA KESADARAN ITU DATANG
Suatu malam,jam dinding sudah menunjukkan 01.30 dinihari. Saya masih duduk bersandar ditempat tidur.Saya memandang wajah istri saya yang terlelap dengan wajah yang amat sedih.
Tiba tiba saya sadar,bahwa saya telah melukai hati istri saya. Karena sejak dua kejadian yang menyakitkan tersebut,pikiran saya hanya terpancang ,pada uang yang sudah hilang. Saya merasa amat bersalah. Seolah olah dalam hidup ,hanya uang yang saya pikirkan siang malam.
Bahkan saya jatuh sakit karena itu. Berkali kali istri saya berupaya mengingatkan :” Sayang, kita mulai dari awal lagi ya..Kita masih punya rumah dan mobil. Dulu kita mulai dari nol” .Tetapi pada waktu itu telinga dan hati saya sudah membeku karena kemarahan dan sakit hati. Sehingga kata kata istri saya,sama sekali tidak saya gubris.
Saat ini saya seperti mendapatkan suntikan adrenalin. Seperti ada kekuatan yang membangunkan saya dari mimpi buruk. Dan merasa seperti orang yang baru bangun. Tanpa kuasa menahan air mata saya.
Tiba tiba istri saya terbangun dan menyapa saya dengan lembut:” Sudah larut malam sayang….”Saya berdiri dan memeluknya erat erat,sambil minta maaf,karena telah mengabaikannya selama berbulan bulan.
Istri saya menjawab :” Tidak apa apa sayang,semuanya sudah saya maafkan” ..Jawabannya yang begitu tulus, menyebabkan saya tidak mampu lagi saya membendung luapan hati ..dan menangis. Padahal saya bukan manusia yang cengeng.
Lalu saya bersujud dan mohon ampun atas dosa dosa saya kepada Tuhan Kemarahan dan kebencian ,membuat saya tidak hanya melupakan diri sendiri ,tapi juga istri .Bahkan saya tega melupakan Tuhan. Sejak saat itu,saya bertekad untuk memaafkan dan melupakan semuanya. Karena kalau saya tidak bisa memaafkan orang lain,bagaimana mungkin saya bisa mohon pengampunanNYA.
Saya berjanji pada diri saya sendiri ,bahwa saya tidak akan pernah lagi meracuni diri ,dengan menyimpan kebencian dan dendam.
Sungguh Mahabesarlah Tuhan, dengan dukungan kasih sayang istri , 3 tahun kemudian perusahaan kami pulih kembali.Bahkan kami mendapatkan rejeki,jauh lebih banyak dari yang sudah hilang.
Catatan kecil:
Artikel ini bukan imaginasi,tetapi adalah biografi saya. Bukan untuk menyanjung diri ,melainkan untuk berbagi.
Jatuh ,bangun dalam usaha,adalah hal yang sangat wajar.
Jangan pernah putus asa.
Jangan racuni diri dengan menyimpan kemarahan,kebencian dan dendam.
Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat untuk dibaca.
Salam hangat ,
9 Mei,2012
Tjiptadinata Effendi.
No comments:
Post a Comment