اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
KISAH RASULULLAH ﷺ
Bagian 110
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
Rasulullah pun Terganggu
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Wahai kaum muslimin siapa yang akan membela ku dari laki-laki yang telah menyakiti keluargaku (dengan menyebarkan berita bohong)? Demi Allah, aku tidak mengetahui dari keluargaku kecuali yang baik. Sesungguhnya mereka orang-orang yang menyebarkan berita
bohong itu telah menyebut nama seorang laki-laki (shofwan) yang aku tidak mengenal yaitu kecuali sebagai orang yang baik.”
Berita bohong tersebut telah menyakiti hati Rasulullah ﷺ dan keluarganya. Kemudian Rasulullah ﷺ datang mengunjungi Aisyah yang saat itu memang sedang dirawat di rumah orangtuanya.
Aisyah menuturkan. Kemudian Rasulullah ﷺ datang ke rumahku. Saat itu Ayah Ibuku berada di rumah. Ayah Ibuku menyangka bahwa tangisku telah menghancurluluhkan hatiku. Sejak tersiar berita bohong itu, Rasulullah ﷺ tidak pernah duduk di sisiku. Selama sebulan dia tidak mendapatkan wahyu tentang diriku. Ketika duduk Rasulullah ﷺ membaca puji syukur ke hadirat Allah ﺎﻌﺗو ﻪﻧﺎﺤ ﺳ lalu bersabda,
“Ya Aisyah aku telah mendengar mengenai apa yang dibicarakan orang tentang dirimu. Jika engkau tidak bersalah Allah ﺎﻌﺗو ﻪﻧﺎﺤ ﺳ pasti akan membebaskan dirimu. Jika engkau telah melakukan dosa minta ampun kepada Allah ﺎﻌﺗو ﻪﻧﺎﺤ ﺳ dan bertobatlah kepada Nya.”
Selesai Rasulullah ﷺ mengucapkan itu, tanpa kurasakan, air mataku bertambah bercucuran. Kemudian aku katakan kepada Ayahku,
“Ayah, berilah jawaban kepada Rasulullah ﷺ mengenai diriku.”
Ayahku menjawab,
“Demi Allah aku tidak tahu bagaimana harus menjawab.”
Aku katakan pula kepada Ibuku,
“Ibuku berilah jawaban mengenai diriku”
Dia pun menjawab,
“Demi Allah aku tidak tahu bagaimana harus menjawab.”
Lalu aku berkata,
“Demi Allah Sesungguhnya kalian telah mendengarkan itu, sehingga kalian telah membenarkannya. Jika aku katakan kepada kalian bahwa aku tidak bersalah, Allah Maha Mengetahui bahwa aku tidak bersalah. Pasti kalian akan membenarkan aku. Demi Allah aku tidak menemukan perumpamaan untuk diriku dan kalian, kecuali sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi Yusuf Alaihissalam, “Sebaiknya aku bersabar kepada Allah sajalah aku mohon pertolongan atas apa yang kalian lukiskan.”
Air mata Abu Bakar pun berlinang ketika putrinya difitnah. Dia berkata,
“Demi Allah belum pernah disebut-sebut ada persoalan semacam ini pada masa jahiliyah, padahal ketika itu orang tidak menyembah Allah. Tetapi sekarang pada masa memancarkan sinar Kemuliaan Islam orang-orang mengabarkan berita bohong seperti ini kepada keluarga kita!”
Firman Allah
Setelah itu Aisyah berbaring di atas tempat tidur, ia dalam keadaan lemah. Saat itu mendadak Rasulullah ﷺ juga terkulai lemah karena Allah ﺎﻌﺗو ﻪﻧﺎﺤ ﺳ sedang menurunkan firmannya. Keringat beliau bercucuran karena beratnya Wahyu yang diturunkan,
اِنَّ الَّذِيْنَ جَاۤءُوْ بِالْاِفْكِ عُصْبَةٌ مِّنْكُمْۗ لَا تَحْسَبُوْهُ شَرًّا لَّكُمْۗ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۗ لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ مَّا
اكْتَسَبَ مِنَ الْاِثْمِۚ وَالَّذِيْ تَوَلّٰى كِبْرَهٗ مِنْهُمْ لَهٗ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.
Surah An-Nur (24:11)
لَوْلَآ اِذْ سَمِعْتُمُوْهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بِاَنْفُسِهِمْ خَيْرًاۙ وَّقَالُوْا هٰذَآ اِفْكٌ مُّبِيْنٌ
Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.
Surah An-Nur (24:12)
لَوْلَا جَاۤءُوْ عَلَيْهِ بِاَرْبَعَةِ شُهَدَاۤءَۚ فَاِذْ لَمْ يَأْتُوْا بِالشُّهَدَاۤءِ فَاُولٰۤىِٕكَ عِنْدَ اللّٰهِ هُمُ الْكٰذِبُوْنَ
Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Oleh karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah orang-orang yang dusta.
Surah An-Nur (24:13)
وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ لَمَسَّكُمْ فِيْ مَآ اَفَضْتُمْ فِيْهِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
Sekiranya tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu.
Surah An-Nur (24:14)
اِذْ تَلَقَّوْنَهٗ بِاَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُوْلُوْنَ بِاَفْوَاهِكُمْ مَّا لَيْسَ لَكُمْ بِهٖ عِلْمٌ وَّتَحْسَبُوْنَهٗ هَيِّنًاۙ وَّهُوَ عِنْدَ اللّٰهِ عَظِيْمٌ ۚ
(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. Surah An-Nur (24:15)
وَلَوْلَآ اِذْ سَمِعْتُمُوْهُ قُلْتُمْ مَّا يَكُوْنُ لَنَآ اَنْ نَّتَكَلَّمَ بِهٰذَاۖ سُبْحٰنَكَ هٰذَا بُهْتَانٌ عَظِيْمٌ
Dan mengapa kamu tidak berkata, di waktu mendengar berita bohong itu: Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar.
Surah An-Nur (24:16)
يَعِظُكُمُ اللّٰهُ اَنْ تَعُوْدُوْا لِمِثْلِهٖٓ اَبَدًا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ۚ
Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman.
Surah An-Nur (24:17)
وَيُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Surah An-Nur (24:18)
اِنَّ الَّذِيْنَ يُحِبُّوْنَ اَنْ تَشِيْعَ الْفَاحِشَةُ فِى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌۙ
فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.
Surah An-Nur (24:19)
وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ وَاَنَّ اللّٰهَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Dan sekiranya tidak karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar). Surah An-Nur (24:20)
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ وَمَنْ يَّتَّبِعْ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ فَاِنَّهٗ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاۤءِ ۞
وَالْمُنْكَرِۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ مَا زَكٰى مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ اَبَدًاۙ وَّلٰكِنَّ اللّٰهَ يُزَكِّيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidak karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Surah An-Nur (24:21)
Setelah menerima wahyu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memandang Aisyah dengan tersenyum sambil bersabda, “Bergembiralah, ya Aisyah Sesungguhnya Allah telah membebaskan kamu.”
Bersambung
Semoga Kita Mendapat Barokah Alloh
آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ
بَارَكَ اللهُ فِيْك
No comments:
Post a Comment